Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street tampil perkasa di akhir pekan setelah indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan persentase mingguan terbesar sejak Juli. Sokongan datang dari optimisme yang tumbuh terhadap stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) yang lebih banyak.
Jumat (9/10), indeks Dow Jones Industrial Average menguat 161,39 poin atau 0,57% menjadi 28.586,9. Indeks S&P 500 pun naik 30,31 poin atau 0,88% ke 3.477,14 dan indeks Nasdaq Composite bertambah 158,96 poin atau 1,39% ke posisi 11.579,94.
Saham sektor teknologi pada indeks S&P 500 naik 1,5%, dan menjadi sentimen utama bagi pergerakan positif indeks S&P 500. Sementara itu, indeks small cap dalam Russell 2000 naik 6,4% untuk minggu ini, yang juga merupakan persentase kenaikan terbesar sejak awal Juni.
Baca Juga: Wall Street menguat, stimulus fiskal AS jadi penopang pekan ini
Untuk pekan ini, indeks S&P 500 menguat 3,8% dan Nasdaq melesat 4,6%, persentase kenaikan mingguan terbesar sejak Juli. Di saat yang sama, Dow Jones naik 3,3%, kenaikan mingguan terbesar sejak bulan Agustus lalu.
Dorongan terbesar bagi bursa saham datang dari potensi pembicaraan lanjutan tentang paket stimulus Covid-19. Hal ini tampaknya tetap akan terjadi walau Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin gagal mencapai kesepakatan pada Jumat.
Mnuchin mengajukan proposal baru pada Jumat sore, tetapi seorang pembantu Pelosi mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana luas untuk mengatasi yang disebabkan oleh pandemi virus corona ini.
Memang dalam beberapa pekan terakhir, pergerakan Wall Street telah ditentukan oleh berita utama tentang bantuan fiskal, dengan tiga indeks utama jatuh pada hari Selasa (6/10), setelah Presiden AS Donald Trump membatalkan negosiasi.
Namun, sejak saat itu, Trump malah mengindikasikan bahwa dia bersedia melanjutkan diskusi dengan Kongres Partai Demokrat.
"Pasar bereaksi dengan baik terhadap perubahan haluan Trump yang tiba-tiba dalam hal paket dukungan," kata Tim Ghriskey, Chief Investment Strategist Inverness Counsel di New York. "Banyak di antaranya adalah politik, tetapi banyak orang percaya bahwa ekonomi benar-benar membutuhkan dukungan ekonomi di sini, jadi itu hal yang baik."
Di sisi lain, pakar strategi mengatakan, investor juga mulai mencerna kemungkinan kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden memenangkan pemilihan presiden pada 3 November setelah debat yang pecah bulan lalu menyebabkan lonjakan dalam keunggulannya atas Trump dalam beberapa jajak pendapat nasional.
Baca Juga: Morgan Stanley akuisisi Eaton Vance US$ 7 miliar
Sementara itu, pada penutupan perdagangan jelang akhir pekan, saham Xilinx Inc melonjak 14,1% setelah sebuah laporan mengatakan Advanced Micro Devices Inc sedang dalam pembicaraan untuk membeli pembuat chip tersebut dalam kesepakatan senilai lebih dari US$ 30 miliar.
General Electric Co juga naik 2,9% karena sebuah laporan mengatakan Goldman Sachs memulihkan cakupan konglomerat industri AS dengan memberikan rating "buy", mengatakan perusahaan akan muncul lebih kuat dari pandemi Covid-19.
Indeks energi S&P 500 turun 1,6% menyusul kenaikan baru-baru ini.
Selanjutnya: Saham-saham bank di AS masih sehat, jika investor kaya akan kesabaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News