kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekonomi lesu, poundsterling masih berpotensi koreksi


Selasa, 12 November 2019 / 21:31 WIB
Ekonomi lesu, poundsterling masih berpotensi koreksi
ILUSTRASI. Ilustrasi mata uang asing.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan ekonomi Inggris membuat kurs poundsterling tertekan begitu juga dengan pasangan EUR/GBP. Sebaliknya, untuk pasangan GBP/JPY justru masih berpotensi menguat, seiring menguatnya kurs yen yang juga merupakan salah satu aset safe haven

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (12/11) pasangan EUR/GBP mencatatkan pelemahan tipis 0,03% ke level 0,8582. Pelemahan juga terjadi untuk pasangan GBP/JPY yang mengalami koreksi 0,04% ke level 140,13 pukul 19.35 WIB. 

Analis Monex Investindo Faisyal mengungkapkan, pergerakan pasangan EUR/GBP pada perdagangan Rabu (13/11) diperkirakan masih akan melambat, seiring data ekonomi Inggris yang kurang bagus. Selain itu, indeks upah dan jumlah pengangguran Inggris juga mengalami kenaikan akibat terlalu banyak dihantui ketidakpastian politik.

Untuk sentimen dari euro, Faisyal mengungkapkan tidak ada hal yang mengkhawatirkan, mengingat data ekonomi Jerman masih positif dan sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Eropa masih terpantau aman. Meskipun begitu, pasar masih perlu mewaspadai beberapa data yang bakal dirilis Rabu (13/11) dan memungkinkan untuk menjadi penggerak EUR/GBP.

Baca Juga: Perjanjian perang dagang AS-China tertunda, EUR/USD menguat

"Besok akan dirilis data inflasi Jerman yang diperkirakan stagnan dan inflasi Inggris yang diperkirakan turun. Keduanya berpotensi membuat pasangan EUR/GBP terkoreksi," kata Faisyal, Selasa (12/11).

Secara teknikal pergerakan EUR/GBP juga menunjukkan tren bearish, di mana harga masih di bawah moving average (MA)50, MA100 dan MA200. Begitu juga dengan indikator MACD yang berada di posisi -0,000899 yang mengindikasikan harga turun. 

Untuk indikator RSI berada di area 43,31 yang mengindikasikan bearish dan Stochastic di area 49,41 yang menunjukkan tren turun, meskipun sudah jenuh jual. 
Sehingga Faisyal merekomendasikan sell on rally untuk pasangan EUR/GBP pada perdagangan Rabu (13/11), dengan kisaran resistance 0,8630 dan 0,8680 dan support 0,8555 dan 0,8500. 

Adapun untuk pasangan GBP/JPY, Faisyal melihat prospek yang lebih positif di mana peranan yen Jepang selaku aset safe haven, mampu mendorong pasangan kurs ke zona hijau pada perdagangan besok (13/11). Apalagi, meningkatnya sentimen perang dagang AS dan China masih mendorong pelaku pasar untuk masuk ke aset-aset safe haven atau lindung nilai. 

Apalagi secara teknikal pasangan GBP/JPY juga berpotensi naik di mana harga sudah berada di atas MA50, MA100 dan MA200. Disusul dengan indikator MACD di level 1,2101 yang berada di area bullish. Untuk indikator RSI berada di area 61,69 yang mengindikasikan bullish.

Baca Juga: Tak ada kejelasan dari gubernur baru ECB, euro terombang-ambing

Sedangkan untuk indikator stochastic berada di area 39,48 yang mencerminkan harga sudah siap rebound dari area jenuh jual. Sehingga, investor bisa melakukan buy on dips di level support 139,40 dan 138,70, sedangkan untuk level resistance berada di 140,80 dan 141,50.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×