kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OPEC akan pangkas produksi, rupiah bisa menguat pada Senin (13/4)


Minggu, 12 April 2020 / 14:18 WIB
OPEC akan pangkas produksi, rupiah bisa menguat pada Senin (13/4)
ILUSTRASI. Teller menghitung mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (7/4). Pergerakan rupiah akan tergantung pada update penyebaran virus corona dan harga minyak.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan ini, terdapat kemungkinan pergerakan rupiah disebut masih akan kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Faktor penggerak rupiah pada Senin (13/4) masih akan berpusat pada persebaran virus corona selama akhir pekan kemarin.

Pada akhir penutupan pekan kemarin, Kamis (9/4) rupiah di pasar spot berhasil menguat 2,27% ke level Rp 15.880 per dolar AS. Berbeda dengan kondisi di pasar spot, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) justru hanya menguat tipis 0,02% ke level Rp 16.241 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebutkan, penguatan rupiah tidak terlepas dari para pelaku pasar tengah bergairah dan kembali melirik aset berisiko. Sementara Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menuturkan, masuknya aliran dana ke pasar dalam negeri melalui pandemic bond turut mendorong penguatan rupiah.

Baca Juga: Rupiah diprediksi menguat sepekan ke depan

Lebih lanjut, untuk perdagangan besok, Fikri melihat rupiah masih punya peluang untuk kembali terapresiasi. Namun Fikri menyebut hal ini cukup bergantung dengan bagaimana kondisi terbaru persebaran virus corona selama akhir pekan.

“Kemungkinan pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh penyebaran virus corona secara global dan bagaimana implikasinya terhadap indeks dolar dan harga minyak global,” ujar Fikri kepada Kontan.co.id, Kamis (9/4).

Sementara Faisyal menyebut, selain update soal kasus virus corona, pergerakan rupiah juga bergantung pada hasil pertemuan OPEC+. “Jika pertemuan OPEC+ berjalan lancar dan ada kesepakatan memangkas jumlah produksi, ini akan jadi katalis positif bagi rupiah pada perdagangan Senin,” kata Faisyal.

Baca Juga: Analis: Penguatan rupiah tidak terlepas dari sentimen eksternal yang menguntungkan

Mengutip Bloomberg, pertemuan yang berlangsung hingga dua hari tersebut sudah hampir mendekati kesepakatan. Rencananya OPEC+ akan memangkas produksi minyaknya hingga 10 juta barel per hari.

Faisyal memperkirakan rupiah esok akan bergerak di rentang Rp 15.750 per dolar AS- Rp 16.100 per dolar AS dengan kecenderungan menguat. Sementara prediksi Fikri, rupiah akan berkisar di antara Rp 15.350 per dolar AS- Rp 16.350 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×