Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengerek target penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 200 triliun sepanjang 2023. Awalnya, OJK hanya menargetkan nilai penghimpunan dana di pasar modal sebesar Rp 170 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menuturkan pihaknya telah merevisi target penghimpunan dana di pasar modal.
"Dari target Rp 170 triliun sudah kami revisi menjadi Rp 200 triliun," ujar Inarno dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (3/8).
Baca Juga: Geo Dipa Energi (GDE) Kaji Berbagai Opsi Pendanaan Eksternal, Termasuk IPO
Adapun target yang dicanangkan OJK lebih rendah dari realisasi di 2022. Sekadar mengingatkan, penghimpunan dana di pasar modal pada 2022 mencapai Rp 267,73 triliun.
"Hingga akhir Juli 2023, total penghimpunan dana di pasar modal sudah mencapai Rp 162,09 triliun. Masih ada empat bulan lagi ke depan, kami masih memasang target Rp 200 triliun," kata Inarno.
Sebesar Rp 72,85 triliun nilai penghimpunan dana berasal dari aksi IPO dari 55 emiten anyar. Gelaran tersebut menjadikan pasar modal Indonesia yang paling unggul di Asia Tenggara.
Baca Juga: IPO di Semester II 2023 Masih Akan Ramai, Ada 65 Calon Emiten yang Antre IPO
Di pipeline OJK masih ada 101 rencana penawaran umum dengan nilai Rp 72,85 triliun. Adapun 66 diantaranya merupakan rencana penawaran umum saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan nilai Rp 38,31 triliun.
Ada 7 rencana penawaran umum terbatas (PUT) senilai Rp 4,90 triliun. Lalu, 11 rencana penawaran efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) sejumlah Rp 17,51 triliun dan 17 rencana PUB EBUS Tahap I & II sebesar Rp 12,13 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News