kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Obligasi FIF patok kupon 7,35% dan 8,45%


Kamis, 20 April 2017 / 22:31 WIB
Obligasi FIF patok kupon 7,35% dan 8,45%


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Federal International Finance (FIF) akan menerbitkan surat utang senilai Rp 3,5 triliun. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, instrumen bertajuk Obligasi Berkelanjutan III Federal International Finance Tahap I Tahun 2017 itu menawarkan dua seri surat utang.

Pertama, Seri A menawarkan kupon tetap 7,35% per tahun dengan total jumlah pokok sebesar Rp 1,42 triliun. Efek bertenor satu tahun ini akan kedaluwarsa pada 6 Mei 2018. Seri ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 April 2017.

Kedua, Seri B menawarkan kupon tetap 8,45% per tahun dengan total jumlah pokok senilai Rp 2,07 triliun. Efek bertenor tiga tahun tersebut akan jatuh tempo pada 26 April 2020. Sedang seri ini juga akan didistribusikan secara elektronik pada 26 April 2017. Kedua seri ini mendapatkan rating AAA.

Penjamin emisi obligasi korporasi ini ialah PT BCA Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT MNC Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Lili Indarli menilai, obligasi ini bakal laris manis. Sebab kupon yang ditawarkan cukup menarik.

Lili merinci, untuk seri A, kupon lebih rendah 8,49 basis poin (bps) dari yield wajar kelompok tersebut sebesar 7,43%. Sedang seri B memberikan kupon yang lebih tinggi 20,82 bps dari yield wajar sekitar 8,24%.

Oleh karena itu, Lili memprediksi investor akan lebih banyak menyasar seri bertenor tiga tahun karena memberikan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi. "Namun bukan berarti untuk tenor satu tahun akan sepi peminat, karena jika dilihat dari seri-seri milik FIF lain yang beredar cukup likuid ditransaksikan," kata Lili.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×