kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nusantara Infrastructure fokus di bisnis air dan energi konsesi panjang


Minggu, 25 Maret 2018 / 15:22 WIB
Nusantara Infrastructure fokus di bisnis air dan energi konsesi panjang


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) akhirnya mengumumkan rencana divestasi seluruh bisnis menara. Perusahaan memilih melepas kepemilikan di PT Komet Infranusantara, karena ingin fokus di bisnis pengolahan air dan bisnis energi.

Dana hasil pelepasan bisnis menara akan dipakai untuk memperkuat permodalan dalam melakukan ekpansi di bisnis air dan energi. General Manager Corporate Affairs META, Deden Rochmawati mengatakan, pihaknya akan memfokuskan diri di dua sektor itu terutama yang memiliki konsesi lebih panjang.

"Kami akan fokus kembangkan bisnis water treatment dan energy yang memiliki konsesi lebih panjang," kata Deden kepada Kontan.co.id Jumat (23/3).

META melihat bisnis pengolahan air bersih memiliki prospek yang besar mengingat kebutuhan akan air bersih terus meningkat. Perusahaan sudah menjajal bisnis ini sejak 2012 dengan mendirikan strategic business unit (SBU) yakni PT Potum Mundi Infranusantara (POTUM).

Melalui unit tersebut, perusahaan telah memiliki portofolio pengolahan air bersih di tiga lokasi yakni Medan, Serang dan Tangerang.
Pada 2015, kapasitas produksi ketiganya masih mencapai 1.435 liter/detik. Adapun, pada 2016, telah meningkat menjadi 1.475 liter/detik. Kemudian, tahun lalu ditargetkan bisa mencapai 1.725 liter/detik dan meningkat menjadi 2.025 liter/detik pada 2018.

Di Medan, POTUM melalui PT Dain Celicanis Cemerlang mengembangkan bisnis pengolahan air bekerja sama dengan Kawasan Industri Medan untuk dipasok memenuhi kebutuhan air kawasan tersebut. Sementara, di Tangerang dan Serang melalui PT Sarana Catur Tirta Kelola da PT Tirta Kencana Cahata Mandiri, perusahaan bekerja sama dengan perusahaan air minum untuk untuk kemudian didistribusikan ke masyarakat.

Sementara di sektor energi, META masuk sejak 2012 dengan mendirikan anak usaha PT Energi Infrasnusantara, yang fokus mengembangkan energi terbarukan. Perusahaan memiliki porsi 54,64% dalam proyek PLTA Lau Gunung.

Seperti diketahui, META telah melakukan penandatanganan sale and purchase agreeement dengan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) terkait dengan rencana pengambilalihan PT Komet Infranusantara pada 22 Maret 2018 lalu.

Rencananya, META lewat anak usahanya PT Telekom Infranusantara akan menjual 1,31 miliar saham PT Komet Infranusantara  dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,05 triliun. Dengan adanya perjanjian ini, maka META akan kehilangan pengendalian atas Komet Infranusantara.

Adapun per akhir 2017, Komet Infrasnusantara memiliki sekitar 1.450 menara telekomunikasi yang disewakan ke sejumlah operator. Perusahaan hanya memiliki market share sekitar 10%. Perusahaan sebelumnya memang sulit meningkatkan market share karena harus bersaing dengan pemain bisnis menara yang besar seperti Protelindo yang memiliki menara hampir 15.000. Sepanjang tahun 2017, bisnis menara menyumbang sekitar 40% terhadap pendapatan META.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×