Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simpang siur penjualan menara PT Komet Infranusantara, anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) akhirnya terjawab. Komet Nusantara resmi berpindah tangan ke Protelindo, anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Pemindahtanganan ini melibatkan pengambilalihan 1,31 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,05 triliun. Transaksinya terjadi pada Kamis (22/3). Nantinya, META akan menggunakan hasil penjualan tersebut untuk pengembangan investasi di bidang lainnya.
Usai transaksi ini, META akan kehilangan pengendalian akan anak usahanya tersebut. Dalam laporan keuangan perusahaan per akhir Desember lalu, META menggenggam kepemilkikan sebesar 79,64% dalam Komet Infra Nusantara. Diperkirakan, aset perusahaan tersebut sebesar Rp 2,07 triliun per akhir 2017.
"Kami menjual tower karena kami akan lebih fokus mengembangkan sektor water treatment dan bisnis energi," kata Deden Rochmawaty, General Manager Corporate Affairs META kepada KONTAN, Jumat (23/3). Ia mengatakan bahwa kedua sektor ini memiliki masa konsensi yang lebih panjang apabila dibandingkan dengan bisnis menara.
Sebagai informasi saja, pendapatan yang berasal dari sewa menara komunikasi merupakan pendapatan terbesar META setelah pendapatan yang berasal dari jalan tol. Bisnis sewa menara telekomunikasi menyumbang sekitar 39,97% dari seluruh pendapatan META sepanjang 2017 lalu atau sebesar Rp 297,54 miliar.
Sementara, sektor penjualan air bersih baru menyumbang sekitar Rp 41,96 miliar atau berkontribusi sebesar 5,64% dari seluruh pendapatan META pada 2017.
Saham META pada perdagangan Jumat dituutp turun sebesar 0,97% ke level Rp 204 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News