Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Pemerintah akan menerbitkan surat utang hingga akhir tahun sebesar Rp 37 triliun. Salah satu investor yang dibidik dapat menyerap penerbitan surat utang syariah tersebut berasal dari Timur Tengah.
Pejabat Sementara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan menjelaskan penerbitan sukuk global adalah salah satu cara untuk menambal APBN 2012 sebesar Rp 270,4 triliun. Pemerintah nantinya juga akan menerbitkan obligasi berdenominasi yen Jepang (samurai bonds) dan SUN domestik.
"Rencananya November nanti kami akan roadshow ke Timur Tengah untuk menjual sukuk. Di sana banyak investor yang berminat," ungkap Robert di Gedung Frans Seda Kementerian Keuangan, Senin (8/10).
Beberapa tempat yang menjadi tujuan roadshow tersebut adalah Jeddah, Arab Saudi, Dubai hingga Doha Qatar. Namun pemerintah tidak mau menjual sukuk global ke Malaysia karena tidak banyak investor yang berminat terhadap sukuk Indonesia.
Hingga saat ini realisasi penerbitan surat utang pemerintah mencapai Rp 232,91 triliun. Jumlah tersebut merupakan 86% dari target penerbitan surat utang hingga akhir tahun sebesar Rp 270,4 triliun. "Sehingga kami perlu menambal APBN dengan menerbitkan surat utang lagi sebesar Rp 37 triliun," katanya.
Namun seluruh utang tersebut tidak akan dibebankan seluruhnya pada penerbitan sukuk. Beban utang tersebut akan dibagi ke sukuk global, samurai bonds dan SUN domestik. Sayangnya, Robert enggan menjelaskan porsi penerbitan surat utang ke masing-masing instrumen tersebut.
Khusus samurai bonds, pemerintah telah menunjuk joint lead arranger yaitu Mizuho Securities dan SMBC Nikko Securities. Sementara sukuk global, pemerintah menunjuk Standard Chartered Securities, SMBC Nikko Securities dan Deutche Bank Securities. (Didik Purwanto/Kompas.com).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News