Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat tipis setelah terperosok di awal pekan. Selasa (22/1) pukul 10.12 WIB, kurs rupiah spot menguat 0,08% ke Rp 14.215 per dollar Amerika Serikat (AS) ketimbang Rp 14.227 per dollar AS kemarin.
Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) hari ini justru melemah ke Rp 14.221 per dollar AS dari Rp 14.212 per dollar AS kemarin.
Sejumlah mata uang Asia menguat bersama rupiah di tengah penurunan bursa saham. Penguatan terbesar hari ni tampak pada mata uang yen, disusul rupiah, baht, yuan, dollar Singapura, dollar Taiwan, dan peso.
Beberapa mata uang Asia masih melemah terhadap the greenback, seperti won, rupee, ringgit, dan dollar Hong Kong.
Sementara nilai tukar dollar AS melemah tipis terhadap mata uang utama dunia. Hal ini tampak pada penurunan indeks dollar ke level 96,33 dari hari sebelumnya 96,34.
Direktur Utama Garuda Berjangka, Ibrahim menilai pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China yang dirilis pada Senin (21/1) masih menjadi sentimen utama dari pembukaan rupiah hari ini. Sesuai dengan ekspektasi PDB China berada di level 6,4% pada kuartal keempat.
“Ini yang membuat investor masuk ke wilayah Asia,” tutur Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (22/1). Ia menegaskan untuk sementara waktu investor percaya dengan pasar Asia.
Selain itu ibrahim juga melihat harga minyak global yang melemah pun turun ambil alih dalam pencapaian rupiah pagi ini. “Harga minyak global di level US$ 53,4 per barel turun mendadak membuat rupiah positif,” katanya.
Ibrahim meramal saat penutupan perdagangan sore nanti rupiah akan cenderung terkoreksi. Brexit merupakan sentimen yang perlu diperhatikan pada hari ini.
Sebab pasalnya hari ini akan berlangsung pidato Perdana Menteri Inggris, Theresa May. Ibrahim menilai, masih ada opsi lain dari Inggris terhadap Brexit di tengah usaha Ma yang terus bernegosiasi dengan parlemen.
Tidak menuntup kemungkinan akan ada voting kedua. “Bahkan jika belum menemukan titik terang bisa saja terjadi pemilu lagi,” ucap Ibrahim.
Gonjang-ganjing Brexit inilah yang akan melandasi ramalannya. Adapun rentang pergerakan sampai dengan penutupan perdagangan rupiah diprediksi berada di level Rp 14.205-Rp 14.250 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News