kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Nilai Tukar Rupiah Menguat Signifikan Pekan Ini, Simak Pendorongnya


Jumat, 14 Juli 2023 / 19:51 WIB
Nilai Tukar Rupiah Menguat Signifikan Pekan Ini, Simak Pendorongnya
ILUSTRASI. Dalam sepekan, rupiah menguat signifikan 1,21% dari level Rp 15.143 pada Jumat pekan lalu.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat 0,05% ke level Rp 14.959 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (14/7). Dalam sepekan, rupiah menguat signifikan 1,21% dari level Rp 15.143 pada Jumat pekan lalu.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penguatan rupiah pada hari ini didorong oleh penurunan data inflasi produsen di AS. Hal ini membuat ekspektasi suku bunga The Fed cenderung turun.

"Sepanjang minggu ini, rupiah menguat berkat perlambatan inflasi AS yang dirilis pada pekan ini," ucap Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (14/7).

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana menambahkan, rupiah menguat karena tekanan global yang sudah mulai turun, khususnya dari ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang terbatas. Kalaupun ada kenaikan, paling banyak hanya 25 bps karena inflasi AS terus turun.

"Indeks dolar AS juga turun signifikan dari awal minggu di 103 menjadi di bawah 100. Hal ini membantu rupiah stabil," kata Fikri.

Baca Juga: Perkasa, Rupiah Jisdor Terus Menguat ke Rp 14.945 Per Dolar AS pada Jumat (14/7)

Risiko inflasi AS turun sehingga membuka kemungkinan suku bunga acuan AS akan stagnan dalam waktu dekat. Hal ini membuat aliran dana asing masuk ke dalam negeri, terlihat dari tingginya penawaran salam lelang Surat Berharga Negara (SBN) pada pekan ini.

Fikri memprediksi, rupiah pada pekan depan akan lanjut menguat, tetapi kenaikannya tidak akan terlalu signifikan seperti minggu ini. Pasalnya, Indonesia kemungkinan mencatatkan defisit neraca perdagangan pada Juni 2023 yang akan dirilis pekan depan.

Indeks USD yang masih turun juga akan lanjut mendorong dana asing masuk ke Indonesia. Fikri memprediksi, nilai tukar rupiah pada pekan depan akan bergerak dalam kisaran Rp 14.850 per dolar AS-Rp 15.050 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat Tipis ke Rp 14.959 Per Dolar AS Pada Hari Ini (14/7)

Sementara itu, menurut Josua, pada pekan depan, rupiah berpotensi melemah terbatas apabila rilis data suplai perumahan AS yang cenderung turun. Hal ini berpotensi mendorong kenaikan ekspektasi inflasi.

Namun demikian, investor juga akan mencermati rilis data ekspektasi inflasi AS pada bulan Juli 2023 oleh University of Michigan. Pelaku pasar memperkirakan inflasi AS cenderung akan melambat. Josua memperkirakan, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.900 per dolar AS-Rp 15.025 per dolar AS pada pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×