kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai Tukar Rupiah Cenderung Tertekan di Awal Pekan


Selasa, 14 Februari 2023 / 16:07 WIB
Nilai Tukar Rupiah Cenderung Tertekan di Awal Pekan
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,25% ke Rp 15.167 per dolar AS pada Selasa (14/2).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,25% ke Rp 15.167 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (14/2). Sedangkan kurs rupiah Jisdor menguat 0,31% ke Rp 15.168 per dolar AS.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, tekanan terhadap rupiah di awal perdagangan pekan ini karena sentimen pasar terhadap dolar AS. Nanang melihat, pasar sedang kembali memperhatikan soal kebijakan The Fed yang dinilai masih agresif perihal suku bunga.

Pasar berasumsi, The Fed akan terus menaikkan rate suku bunga di tahun 2023 menyusul data ketenagakerjaan AS yang positif, terutama dari laporan nonfarm payroll dan tingkat pengangguran.

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Menguat 0,31% ke Rp 15.168 per Dolar AS, Selasa (14/2)

“The Fed diperkirakan masih melanjutkan kampanye kenaikan rate tahun ini dan mengantarkan suku bunga pada 5,5%,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Selasa (14/2).

Menurut Nanang, faktor penggerak utama rupiah tahun 2023 adalah bagaimana faktor eksternal yang cukup kuat dari AS, yakni suku bunga The Fed.

Tak hanya terkait inflasi dan suku bunga The Fed, pergerakan rupiah di tahun 2023 juga akan dipengaruhi oleh kegiatan menjelang Pemilu 2024.

“Jelang tahun pemilu diperkirakan akan banyak aksi yang dilakukan investor. Dari momentum ini, ruang penguatan rupiah bisa saja terbentuk,” ungkap dia.

Baca Juga: BI Diprediksi Pertahankan Suku Bunga di 5,75% pada Bulan Februari Ini

Nanang mengatakan, rupiah juga akan menguat di tahun 2023 seiring dengan melandainya inflasi AS, sehingga membuat The Fed menahan ata menghentikan laju kenaikan suku bunga.

“Kondisi suku bunga The Fed yang melandai akan memberi angin segar bagi rupiah. Penurunan inflasi AS akan berdampak pelemahan dolar dan pada akhirnya rupiah bisa menguat,” katanya.

Menurut Nanang, rupiah akan bergerak volatile tahun ini. Namun, rata-rata pergerakan rupiah di tahun 2023 ada di kisaran Rp 14.500 per dolar AS–15.500 per dolar AS.

“Ancaman pelemahan rupiah bisa ke kisaran Rp 15.700 – 16.500 per dolar AS. Sementara, jika terjadi penguatan, rupiah di tahun ini bisa ada di kisaran Rp 13.500 per dolar AS–Rp 14.300 per dolar AS,” pungkas Nanang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×