kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Menguat Tipis Hari Ini (11/7)


Kamis, 11 Juli 2024 / 06:05 WIB
Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Menguat Tipis Hari Ini (11/7)
ILUSTRASI. Rabu (10/7), kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,06% ke Rp 16.240 per dolar AS.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kurs rupiah berpotensi melanjutkan penguatan pada hari ini, Kamis (11/7). Investor menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dirilis Kamis (11/7) malam.

Rabu (10/7), kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,06% ke Rp 16.240 per dolar AS. Sementara, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,15% dari posisi kemarin ke level Rp 16.256 per dolar AS.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah kemarin sejalan dengan mata uang regional yang pada umumnya menguat terhadap dolar AS. Data inflasi China yang lebih rendah dari perkiraan memicu ekspektasi stimulus dari pemerintah negeri tirai bambu tersebut.

Menurut Lukman, rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi di perdagangan Kamis (11/7). Sebab, investor masih menunggu data inflasi AS yang akan dirilis nanti malam.

“Investor masih cenderung wait and see data inflasi AS,” imbuh Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (10/7).

Baca Juga: Dolar AS Merosot Saat Ketua Fed Powell Bersiap Memberikan Kesaksian Hari Kedua

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengamati, rupiah terus berbalik menguat setelah mencapai level harga Rp 16.500 per dolar AS. Penguatan rupiah berlanjut setelah laporan data AS pekan lalu yang cenderung negatif pada pembayaran upah nonpertanian dan kenaikan tingkat pengangguran.

Faktor tersebut membuka peningkatan persentase peluang penurunan suku bunga pada bulan September, sehingga menekan dolar dan imbal hasil obligasi. Meskipun demikian, ketidakstabilan geopolitik dapat mempengaruhi kepercayaan investor dan nilai tukar dolar masih mendapat dukungan.

“Di dalam negeri tidak ada data ekonomi pekan ini, sehingga pergerakan rupiah lebih dipengaruhi oleh faktor luar,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Rabu (10/7).

Sutopo memproyeksi rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 16.200 per dolar AS–Rp 16.300 per dolar AS di perdagangan Kamis (11/7). Senada, Lukman juga memprediksi rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 16.200 per dolar AS–Rp 16.300 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×