Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi untuk menguat pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (18/12). Sentimen eksternal bakal mendominasi pergerakan mata uang Garuda.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (17/12) kurs rupiah spot menguat 0,13% ke level Rp 14.108 per dolar Amerika Serikat (AS), setelah sebelumnya menunjukkan pelemahan. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor), mata uang Garuda melemah tipis ke level Rp 14.152 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.151 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengungkapkan, potensi penguatan rupiah masih cukup terbuka di perdagangan akhir pekan ini. Pasar masih cukup optimistis terhadap rilis stimulus fiskal AS. Ditambah lagi, bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) masih mempertahankan kebijakan pelonggaran moneternya.
"Besok mungkin (rupiah) masih bisa menguat dengan potensi ke kisaran Rp 14.050 per dolar AS, kisaran resistance di Rp 14.150 per dolar AS," kata Ariston kepada Kontan.co.id, Kamis (17/12).
Baca Juga: Perkasa, rupiah ditutup menguat 0,12% ke Rp 14.108 per dolar AS pada Kamis (17/12)
Selain itu, indeks dolar juga terus tertekan dan membentuk level terendah baru di 2020. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ini menyentuh 89,93 yang merupakan level terendah sejak 20 April 2018.
Ariston menilai kedua sentimen tersebut masih akan mendorong pelaku pasar untuk masuk ke aset berisiko, seiring dengan kelanjutan pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Ini yang membuat IHSG terkoreksi 0,08% pada perdagangan Kamis (17/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News