kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai Transaksi di ICDX Bulan Januari 2023 Tembus Rp 8 Triliun, Forex Tertinggi


Rabu, 22 Februari 2023 / 19:02 WIB
Nilai Transaksi di ICDX Bulan Januari 2023 Tembus Rp 8 Triliun, Forex Tertinggi
ILUSTRASI. Bursa Komoditi ICDX mencatatkan nilai seluruh transaksi berjangka di bulan Januari 2023 tembus Rp 8 triliun.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Komoditi ICDX mencatatkan nilai seluruh transaksi berjangka di bulan Januari 2023 tembus Rp 8 triliun. Nilai transaksi tersebut tumbuh 10,4% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022.

“Sepanjang bulan Januari 2023, ICDX mencatatkan transaksi multilateral sebesar 135.631 lot transaksi,” kata Research & Development ICDX Revandra Aritama kepada Kontan.co.id, Rabu (22/2).

Menurut Revandra, harga komoditas yang diperdagangkan di ICDX pada awal tahun 2022 bergerak volatil. Hal itu disebabkan oleh sejumlah sentimen, seperti gejolak perekonomian dunia yang timbul dari krisis energi hingga konflik geopolitik Rusia-Ukraina.

“Hal ini memberikan peluang keuntungan yang besar bagi trader, walaupun potensi risikonya juga sebanding,” papar dia.

Baca Juga: Nilai Transaksi di ICDX Bulan Januari 2023 Tembus Rp 8 Triliun

Menurut Revandra, transaksi produk yang mengalami pertumbuhan terbesar sepanjang bulan Januari 2023 adalah minyak mentah, forex, dan emas. Revandra mengatakan, pihaknya belum bisa menyebutkan angka pasti nilai transaksi per komoditas.

Namun, kata Revandra, di antara ketiga produk tersebut, forex mencatatkan pertumbuhan nilai transaksi terbesar. Untuk proyeksi di tahun 2023, kata Revandra, nilai transaksi emas akan sebesar 40% dari total target di tahun 2023.

“Sementara, forex akan sebesar 20% dari target tahun 2023 dan minyak mentah sebesar 5% dari tahun 2023,” ungkap dia.

Baca Juga: Di Sepanjang Tahun Ini, Harga Komoditas Energi Kompak Menurun

Menurut Revandra, pergerakan harga mata uang asing yang disebabkan oleh kebijakan moneter berbagai negara menyebabkan harga banyak forex pair bergejolak.

“Hal ini memberikan potensi keuntungan yang lebih besar bagi trader, sehingga transaksi komoditas ini meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun 2022,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×