kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.334   41,00   0,25%
  • IDX 7.280   88,21   1,23%
  • KOMPAS100 1.034   7,10   0,69%
  • LQ45 784   5,04   0,65%
  • ISSI 241   4,16   1,76%
  • IDX30 406   3,36   0,84%
  • IDXHIDIV20 465   1,59   0,34%
  • IDX80 116   0,75   0,65%
  • IDXV30 118   -0,18   -0,16%
  • IDXQ30 130   1,04   0,81%

Nilai transaksi bursa Indonesia kian turun


Jumat, 29 Januari 2016 / 11:03 WIB
Nilai transaksi bursa Indonesia kian turun


Reporter: Andy Dwijayanto, Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Transaksi saham di awal tahun ini tak seramai tahun sebelumnya. Saat ada optimisme pemulihan ekonomi domestik, sentimen negatif justru datang dari pasar global.

Hal ini memicu volume transaksi IHSG dan nilai perdagangan yang mini. January Effect tampaknya belum ngefek mengangkat IHSG. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Kamis (28/1), nilai rata-rata transaksi harian sepanjang bulan ini cuma Rp 4,8 triliun.

Bandingkan dengan rata-rata transaksi Januari 2015 yang mencapai Rp 6,5 triliun. Adapun volume transaksi harian saat ini 3,8 miliar unit saham. Hanya separuh dari volume di periode sama tahun lalu, hampir 7 miliar saham.

Sementara IHSG belum terangkat signifikan. Kemarin (28/1), indeks naik 0,4% ke 4.602,8. Dana asing hanya masuk tipis (net buy) Rp 8,7 miliar. Sejak awal tahun hingga kemarin, asing masih net sell sebesar Rp 3,7 triliun.

Memang kondisi ekonomi global yang melambat menyebabkan bursa regional terpangkas. Tapi bursa Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan meski tipis, yakni 0,21% year to date (ytd).

Janson Nasrial, Head of Institutional Equity MNC Securities, menilai, investor mencermati ekonomi Tiongkok. Meredupnya ekonomi China terlihat dari pertumbuhan kredit yang melambat.

Tren bearish harga komoditas masih membayangi kinerja emiten. Menurut dia, kedua hal ini membuat investor was-was dan lebih memilih menahan diri alias wait and see.

Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities, mengatakan, mood pelaku pasar memang merosot drastis. Pelambatan Tiongkok dan tekanan harga minyak turut melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Terlebih dari dalam negeri belum ada berita signifikan yang bisa menggairahkan IHSG. BEI menargetkan, nilai rata-rata transaksi harian bisa Rp 7 triliun pada tahun ini.

Namun, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menyangsikan target itu. Menurut dia, tahun ini belum banyak sentimen yang bisa membalikkan arah pasar menuju bullish. Apalagi minat investor asing untuk mulai membeli masih minim.

"Kalau nilai transaksi bisa Rp 6 triliun per hari saja, sudah lumayan," ujar Satrio.

Parningotan Julio, Kepala Riset Millenium Danatama Sekuritas menyarankan, BEI harus berupaya menambah jumlah investor dan emiten. Rencana BEI mengembalikan fraksi harga kepada aturan semula dianggap bisa meningkatkan transaksi harian.

Selain itu, harus ada upaya membuat likuid saham kelas kakap yang berpotensi mengerek transaksi. Misalnya, memacu likuiditas PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×