Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Harga nikel jatuh ke level terendah dalam satu tahun. Kenaikan pasokan bijih nikel global setelah Indonesia kembali mengeluarkan izin ekspor menjadi salah satu penyeret harga.
Mengutip Bloomberg, Jumat (2/6) pukul 14.56 waktu Shanghai, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London metal exchange terkikis 1,2% ke level US$ 8.735 per metrik ton atau terendah sejak Juni 2016. Dalam sepekan, harga nikel anjlok 3,6%.
"Ada tekanan dari kenaikan cadangan bijih nikel dan pada saat yang sama permintaan nikel untuk stainless steel lemah lantaran tingginya pasokan," ungkap Yang Bo, Analis SMM Information & Technology di Shanghai, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (2/6).
Pengetatan kredit makro di China turut menambah beban komoditas logam industri, termasuk nikel. Apalagi sebelumnya China juga merilis Caixin Manufacturing PMI bulan Mei dengan hasil turun ke level 49,6 dari sebelumnya 50,3 serta di bawah proyeksi 50,2. Data tersebut menunjukkan adanya perlambatan di sektor manufaktur sebagai salah satu sumber permintaan nikel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News