Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Nikel bertengger di level tertinggi lebih dari dua tahun. Logam industri diuntungkan dengan posisi dollar AS yang tertekan.
Mengutip Bloomberg, Senin (4/9) pukul 17.34 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 2,86% menjadi US$ 12.380 per metrik ton dibanding penutupan pekan sebelumnya. Ini harga tertinggi sejak Juli 2015.
"Hari Minggu kemarin, sentimen uji coba bom hidrogen sempat mengguncang negara-negara adidaya dan mengakibatkan pasar kembali mengoleksi aset safe haven," kata Direktur Garuda Berjangka Ibrahim, Senin (4/9).
Uji coba tersebut juga menjadi salah satu sentimen pelemahan kurs dollar, yang menjadi acuan pergerakan harga komoditas. Bursa komoditas akan naik seiring pelemahan dollar.
Mata uang Paman Sam tertekan karena pelaku pasar mengalihkan investasi ke aset aman. The greenback juga tertekan akibat isu utang AS, di mana jumlah utang terbesar kepada China mencapai US$ 1,15 triliun per Juni 2017 alias naik US$ 44 miliar dalam sebulan.
Walau menyentuh harga tertinggi, Ibrahim yakin nikel akan terkoreksi, karena mengantisipasi rilis Index Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produksi (PPI) yang berkaitan dengan inflasi AS. Tak lupa, ada juga kemungkinan Korut bakal meluncurkan misil untuk merayakan hari besar pada pekan mendatang.
"Koreksi bakal terjadi sesaat karena rilis data China dan mengantisipasi Hari Nasional Korea Utara yang akan jatuh pada 9 September besok," jelasnya.
Secara teknikal, Ibrahim melihat semua indikator menunjukkan tren positif. Moving Average (MA) menunjukkan pergerakan bollinger di atas tengah, dan indikator stochastic, RSI dan MACD serentak berada di area level 60% positif.
Prediksinya, besok, nikel bakal bergerak di US$ 12.025-US$ 12.150. Sedangkan, sepekan nikel diprediksi bergerak antara US$ 12.000-US$ 12.375.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News