kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

China sokong penguatan harga nikel


Senin, 21 Agustus 2017 / 21:07 WIB
China sokong penguatan harga nikel


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Harga nikel terus menunjukkan tren penguatan. Sentimen positif yang datang dari China semakin mendorong harga komoditas logam industri ini terus menguat. Nikel berhasil mempertahankan penguatan empat hari berturut-turut.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (18/8) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange melambung 2,38% ke level US$10.980 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan, kenaikannya sudah mencapai 3%.

Ibrahim, Direktur Garuda Berjangka mengatakan, salah satu pendorong penguatan harga nikel bersumber dari kondisi ekonomi China yang terus membaik. Pertumbuhan ekonomi China kuartal II-2017 meningkat ke 6,9% dibanding periode yang sama tahun lalu di kisaran 6,8%. “Ditambah lagi aktivitas manufaktur China juga terus membaik,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (21/8).

Selain China, sentimen positif juga datang dari defisit pasokan nikel yang diperkirakan meningkat. Produsen nikel terbesar di Jepang, Sumitomo Metal Mining Co merevisi prospek defisit nikel tahun 2017 dari semula 4.000 ton menjadi 51.000 ton. Sumitomo memperkirakan, produksi global akan meningkat menjadi 2.093 miliar ton dari sebelumnya 2.049 miliar ton.

Namun, meski disokong fundamental yang positif, Ibrahim memperkirakan pekan ini nikel akan melemah sesaat. Kemungkinan pasar akan melakukan aksi ambil untung setelah nikel menguat signifikan dalam beberapa hari terakhir. “Tapi setelahnya akan kembali menguat. Sampai akhir kuartal III, kemungkinan harganya masih bagus,” imbuhnya.

Menurut Ibrahim, sentimen negatif yang bisa menjatuhkan harga adalah rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan. Kalau Bank Sentral AS itu benar-benar mewujudkan kenaikan di sisa tahun ini, kemungkinan semua komoditas termasuk nikel akan mengalami imbasnya. Kenaikan suku bunga akan menguatkan dollar AS tetapi menjatuhkan harga nikel.

Secara teknikal saat ini bollinger band dan moving average (MA) 20% sudah berada di atas bollinger tengah. Indikator stochastic, indikator moving average convergence divergence (MACD) dan indikator relative strength index (RSI) 60% negatif.

Untuk Selasa (22/8), Ibrahim menebak harga nikel akan menguat terbatas pada kisaran US$ 10.810 – US$ 10.990 per metrik ton. Kemudian selama sepekan kedepan harganya akan berada pada rentang US$ 10.780 – US$ 11.150 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×