kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Nikel berpeluang tembus US$ 13.000


Selasa, 22 Agustus 2017 / 21:15 WIB
Nikel berpeluang tembus US$ 13.000


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -  Harga nikel terus melaju. Berbagai sentimen positif mampu mendorong komoditas logam industri itu untuk terus melanjutkan tren penguatan. Analis memperkirakan sampai akhir tahun 2017 harga nikel masih mampu menembus level US$ 13.000 per metrik ton

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (23/8) pukul 9.28 waktu London harga nikel kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) tercatat menguat 1,37% menjadi US$ 11,470 per metrik ton dari hari sebelumnya. Sedangkan jika dibandingkan sepekan sebelumnya penguatannya sudah mencapai 10,28%.

Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoints Futures mengatakan saat ini nikel memang tengah dibalut cukup banyak sentimen positif. Diantaranya seperti defisit pasokan yang melebar, pertumbuhan ekonomi di China hingga larangan impor olahan.

"Sentimen positifnya masih cukup kuat," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (22/8).

World Bureau of Metal Statistics (WBMS) merilis periode Januari-Mei 2017 yang menunjukkan defisit nikel sebanyak 54.300 ton dan data produksi yang juga menurun dari 850.000 ton menjadi 715.000 ton.

Produsen nikel terbesar di Jepang, Sumitomo Metal Mining Co pun telah merevisi prospek defisit nikel tahun 2017 dari semula 4.000 ton menjadi 51.000 ton.

Kemudian pertumbuhan ekonomi China kuartal II-2017 yang meningkat ke 6,9% dibanding periode yang sama tahun lalu di kisaran 6,8%. Pertumbuhan tersebut menunjukkan aktivitas industri dan konstruksi di negeri tirai bambu tersebut masih cukup positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×