Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kondisi pasar Surat Utang Negara (SUN) yang cenderung positif disinyalir akan memicu jumlah penawaran sebesar Rp 24 triliun - Rp 30 triliun pada lelang Selasa (12/4). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan target indikatif yang dipatok Rp 12 triliun serta target maksimal Rp 18 triliun.
Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, ada dua jenis SUN yang ditawarkan pemerintah yakni Surat Perbendaharaan Negara (SPN) serta Fixed Rate (FR).
Di antaranya, SPN03160713 yang tenggat waktunya 13 Juli 2016 dengan imbalan diskonto. Lalu seri SPN12170413 yang bakal kadaluarsa pada 13 April 2017 dengan imbalan diskonto.
Kemudian FR0053 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2021 dengan kupon 8,25% serta FR0056 yang tenggat waktunya 15 September 2026 dengan kupon 8,375%. Terakhir, FR0073 yang akan kadaluarsa pada 15 Mei 2031 dengan kupon 8,75%.
Dana hasil lelang ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Lelang pada Selasa (12/4) akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB. Setelmen bakal jatuh pada Kamis (14/4).
Desmon Silitonga, Analis PT Capital Asset Management optimistis, lelang SUN pekan depan akan kembali menghimpun kelebihan penawaran (oversubscribe) dua hingga dua setengah kali atau sebesar Rp 24 triliun - Rp 30 triliun.
Pasar obligasi negara memang sedang menghijau akibat stabilisasi pergerakan rupiah di level Rp 13.000an. Apalagi Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali dengan total nilai 75 bps ke level 6,75%.