kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NFT makin populer, RI perlu punya marketplace lokal


Jumat, 10 Desember 2021 / 06:10 WIB
NFT makin populer, RI perlu punya marketplace lokal
ILUSTRASI. NFT (Non-fungible token)?di Indonesia.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Dunia kripto terus mengalami perkembangan. Belakangan, non-fungible token (NFT) populer karena membantu para pekerja seni untuk menjual karyanya.

NFT sendiri saat ini banyak ditransaksikan melalui marketplace luar negeri. Tapi, belakangan muncul juga marketplace lokal. Salah satunya TokoNFT yakni marketplace NFT yang tersinkronisasi dengan berbagai blockchain.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi marketplace yang tersinkronisasi dengan berbagai blockchain ini. Ia berharap, marketplace ini menjadi pilihan di masa kini maupun di masa depan.

"Mengapresiasi dan menyambut baik yaitu marketplace generasi baru dari non fungible token yang tersinkroninasi dari berbagai blockchain dengan tujuan membangun jembatan antara manusia dengan blockchain. Selamat atas pencapaian ini dengan harapan dapat menjadi salah satu pilihan terbaik di masa sekarang dan di masa yang akan datang," katanya, Kamis (9/12).

Baca Juga: Superlative Secret Society dorong seniman game dan video lokal sadar NFT

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, NFT memang tengah populer saat ini. Ia pun yakin, NFT akan berkembang ke depannya.

Kemudian, ia pun mengungkap risiko jika marketplace NFT berada di luar negeri. Dia bilang, pemilik NFT akan mengalami kesusahan jika terjadi permasalahan pada NFT tersebut.

"Kalau marketplace di luar negeri, takutnya kalau terjadi apa-apa, investor Indonesia tidak bisa mengklaim. Mau mengadu kemana? Investasi itu harus hati-hati. Ada NFT di luar negeri begitu marak, kemudian banyak orang Indonesia yang melakukan investasi di luar negeri, memang saat ini sedang bagus-bagusnya tapi kalau seandainya ada hacker yang mereka bisa masuk ke web NFT tersebut terjadi apa, ada kebocoran, sehingga ada kerugian. Pada saat kerugian, investor ini mau mengadu ke mana? Ke Bappebti kah, ke OJK?" kata Ibrahim dalam keterangannya.

Berbeda jika marketplace itu berada di Indonesia. Sehingga, investor bisa berlindung di bawah regulasi dalam negeri.

Dia melanjutkan, aset kripto termasuk digital akan makin berkembang. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah membentuk bursa kripto.

"Dengan adanya bursa kripto Indonesia, kemungkinan besar NFT yang merupakan karya anak bangsa ini bisa ditampung di bawah bursa atau kripto sehingga masyarakat yang tadinya melakukan investasi kripto di luar negeri lalu NFT, mereka kembali ke Indonesia," ungkapnya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×