kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NFT kian tren, semakin luas dan bisa masuk ke dalam berbagai aset komoditas


Minggu, 12 Desember 2021 / 09:06 WIB
NFT kian tren, semakin luas dan bisa masuk ke dalam berbagai aset komoditas
ILUSTRASI. Petani memanfaatkan Hara Token


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini Non Fungible Token (NFT) semakin menjadi tren di Indonesia. Sebab, NFT bisa menjadi instrumen menarik yang bisa mendigitalisasi aset karya seni atau lainnya. Tak hanya itu, NFT juga mirip dengan aset crypto yang dapat diperjualbelikan sehingga bisa berpeluang menjadi investasi di sistem blockchain.

Pembeda uang crypto dengan NFT yakni pada limitasi-nya. Jika uang crypto berupa koin yang diperdagangkan dengan jumlah tertentu, sedangkan NFT merupakan nilai karya seni digital dengan jumlah terbatas dibandingkan crypto. Tentu saja, pemiliknya mendapatkan eksklusivitas tersendiri terhadap karya seni digital yang dipunya.

Di sisi lain, pemanfaatan NFT kini semakin luas dan bisa masuk ke dalam berbagai aset komoditas sehingga membuatnya semakin fleksibel. NFT juga dikenal sebagai salah satu crypto yang bisa memiliki banyak manfaat ke berbagai industri, di antaranya pertanian.

Potensi yang besar ini juga memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Melalui Meta Forest Society hasil kolaborasi On Us Asia, Hara Token, dan Nice to Meet You Studio kini NFT bisa memberi dampak nyata buat para petani untuk bisa survive di kala pandemi.

Hal ini membuktikan, NFT tak hanya bermanfaat buat pemiliknya, namun memiliki implikasi positif untuk kemajuan bangsa.

Baca Juga: Dari NFT untuk petani perempuan Indonesia

Program Manager Meta Forest Society, Tiffany Setiadharma mengatakan, keberadaan NFT yang dimiliki harus punya manfaat buat orang di sekeliling.

Melalui program Metaforest dengan HARA pihaknya berupaya membangkitkan potensi perempuan di sektor pertanian lewat komoditas Jahe dengan PERTAHARA (Perempuan Tani Harapan Rakyat) sebagai payungnya.

“Kami memiliki kewajiban kepada pemegang NFT untuk memenuhi janji sesuai dengan roadmap kami dan memikirkan cara kreatif serta inovatif lainnya untuk memberikan nilai positif kepada pemegang NFT dan komunitas kami,” ujarnya, dalam keterangannya, Minggu (12/12).

Sampai sekarang, pihaknya juga menjamin bahwa para pemilik NFT yang sudah dibeli tidak bisa dipalsukan dan bisa sangat mudah dilacak siapa pencipta dan kepemilikan asalnya.




TERBARU

[X]
×