kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NFT baru dari penemu WWW, Indonesia turut ramaikan pasar NFT


Rabu, 16 Juni 2021 / 21:59 WIB
NFT baru dari penemu WWW, Indonesia turut ramaikan pasar NFT
ILUSTRASI. Logo NFT, aset kripto yang berfungsi sebagai sertifikasi kepemilikan


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar non fungible token (NFT) semakin berkembang seiring masyarakat maupun para seniman mulai sering melirik NFT sebagai cara menjual karya mereka secara digital. Sebagai informasi, NFT adalah teknologi kripto layaknya sebuah sertifikat keaslian digital yang akan menjamin kepemilikan resmi pihak yang memiliki aneka karya virtual, seperti foto, video, lukisan, animasi, lagu, dan lain sebagainya melalui teknologi blockchain

Pasar NFT yang semakin berkembang bisa tercermin dari terus bermunculannya platform seni yang menawarkan aneka karya virtual yang baru. Bahkan, e-bay menjadi perusahaan e-commerce pertama di dunia yang menjual NFT dengan memperbolehkan penggunanya menjual token digital untuk transaksi karya digial.  

Teranyar, pada 23 Juni mendatang, Tim Berners-Lee, pencitpa World Wide Web (WWW) akan menjual 1000 baris source code-nya dalam bentuk NFT. Rumah lelang Sotheby's yang akan menjadi perantara karya tersebut. 

Dari domestik juga tidak kalah ingin meramaikan pasar NFT. Seniman digital asal Medan juga turut meramaikan pasar kripto. Salah satunya Arif Siregar pendiri Digidoy Comics. Di April, Digidoy Comics terverifikasi sebagai seniman atau artist dari balai lelang daVinci yang memiliki teknologi blockchain Harmony. 

Baca Juga: Mengoleksi Cuan dari Karya Virtual Berbasis Kripto

Selain itu, peneliti dan penulis Denny JA juga menjual lukisan NFT yang bertajuk A PORTRAIT OF DENNY JA - 40 Years in the World of Ideas= melalui situs lelang OpenSea. Di April lalu, lukisan tersebut laku terjual dengan harga 27,5 WETH atau sekitar Rp 1 miliar.  Tweet milik Denny JA juga ia jual dalam bentuk NFT dan laku senilai Rp 100 juta. 

Denny menyampaikan dirinya tertarik meluncurkan NFT karena tertarik pada hasil penjualan karya seni NFT di luar negeri. Setelah ia mempelajari dan akhirnya mencoba, ternyata keunggulan NFT adalah memiliki biaya jual karya seni yang jauh lebih murah dibanding menjual karna seni ke galeri konvensional. "Saat itu penjualan saya hanya dipotong 0,1%," kata Denny. 

Dari yang Denny pelajari ia mengatakan karya seni NFT yang menarik dan dapat menarik investor adalah NFT yang memiliki faktor nilai historis atau memiliki memori khusus dalam suatu era. Contohnya seperti tweet pertama pendiri Twitter. 

Baca Juga: Investor uang kripto mulai jengkel dengan Elon Musk, minta Musk stop men-tweet

Faktor kedua adalah kepopuleran pembuat karya seni tersebut. "Bagaimanapun seorang seniman yang sudah terkenal akan memiliki penggemar yang berpotensi menjadi pembeli karyanya," kata Denny. Terakhir, narasi dari karya seni tersebut juga tidak kalah penting. 

Ke depan, Denny memproyeksikan pasar NFT di Indonesia juga akan berkembang seperti yang terjadi di luar negeri. Pasar NFT akan berkembang juga karena teknologi ini membawa fungsi dan manfaat yang berguna di kemudian hari. 

"Kita telah melihat industri ritel mulai berguguran karena hadirnya teknologi yang memperkenalkan pada belanja online, ke depan NFT bisa menjadi solusi yang sebelumnya tidak bisa diberikan galeri konvensional," kata Denny. 

Teknologi NFT juga menjawab keresahan karya seni digital yang selama ini banyak disebarluaskan tanpa ada bukti kepemilikan yang sah di dunia maya. Dengan adanya NFT maka invetsor yang membeli NFT memiliki tanda khusus yang membuktikan bahwa karya digital tersebut merupakan karya asli dan kepemilikannya jatuh pada investor yang membeli. 

Baca Juga: Inovasi platform Zipmex dalam perdagangan aset digital

Agar lebih mengenal NFT, Co-founder Cryptowatch dan pengelola kanal Duit Pintar Christopher Tahir mengatakan NFT merupakan koin kripto yang tidak memiliki fungsi pembayaran, melainkan sebagai bukti kepemilikan atas suatu aset digital. Christopher mengatakn NFT memiliki keunikan yang cocok difungsikan sebagai kepemilikan atas koleksi digital. 

Mengenai karya seni digital yang berpotensi memiliki nilai tambah, Christopher mengatakan kembali lagi NFT adalah digital collectibles dan harga tergantung antusiasme oang yang berhubungan di dalam ekosistem tersebut. "Ini sangat bergantung dijual di mana dan kepada siapa," kata Christopher. 

Baca Juga: Harga Bitcoin anjlok, berikut rekomendasi aset kripto pekan ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×