kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Negara ingin maju, Presiden harus jadi marketing


Jumat, 28 Juni 2013 / 17:13 WIB
Negara ingin maju, Presiden harus jadi marketing
ILUSTRASI. Munich The Edge of War, salah satu film terbaru Netflix yang tayang hari ini (21/1)


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Vietnam, Truong Tan Sang, melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Setelah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Kamis (27/6), Presiden Vietnam juga bertemu dengan Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Hotel Indonesia Kempinski, hari ini (286).

Dalam pantauan KONTAN, pertemuan tersebut juga diikuti setidaknya oleh Direksi BUMN diantaranya PT Semen Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk.

Dahlan menjelaskan, pertemuan dirinya dengan Presiden Vietnam untuk membicarakan kerjasama bisnis antar dua negara. "Negara-negara yang ingin maju, Presidennya harus jadi marketing. Presiden sekarang harus jualan seperti ini (Presiden Vietnam)," kata Dahlan kepada wartawan, Jumat (28/6).

Dahlan tidak dapat menjelaskan kerjasama bisnis apa yang akan dibangun kedua negara tersebut. Dia hanya bilang kemungkinan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang akan menyuplai batubara ke Vietnam untuk tenaga listrik.

"Tadi Wakil Perdana Menteri Vietnam bilang bahwa mereka butuh batubara yang besar. Ini kesempatan besar bagi BUMN," ucap Dahlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×