kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.419   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.152   57,04   0,80%
  • KOMPAS100 1.042   11,47   1,11%
  • LQ45 813   10,31   1,28%
  • ISSI 224   1,13   0,51%
  • IDX30 424   4,70   1,12%
  • IDXHIDIV20 503   1,86   0,37%
  • IDX80 117   1,39   1,20%
  • IDXV30 119   0,12   0,10%
  • IDXQ30 139   1,38   1,00%

Negara ingin maju, Presiden harus jadi marketing


Jumat, 28 Juni 2013 / 17:13 WIB
Negara ingin maju, Presiden harus jadi marketing
ILUSTRASI. Munich The Edge of War, salah satu film terbaru Netflix yang tayang hari ini (21/1)


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Vietnam, Truong Tan Sang, melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Setelah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Kamis (27/6), Presiden Vietnam juga bertemu dengan Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Hotel Indonesia Kempinski, hari ini (286).

Dalam pantauan KONTAN, pertemuan tersebut juga diikuti setidaknya oleh Direksi BUMN diantaranya PT Semen Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk.

Dahlan menjelaskan, pertemuan dirinya dengan Presiden Vietnam untuk membicarakan kerjasama bisnis antar dua negara. "Negara-negara yang ingin maju, Presidennya harus jadi marketing. Presiden sekarang harus jualan seperti ini (Presiden Vietnam)," kata Dahlan kepada wartawan, Jumat (28/6).

Dahlan tidak dapat menjelaskan kerjasama bisnis apa yang akan dibangun kedua negara tersebut. Dia hanya bilang kemungkinan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang akan menyuplai batubara ke Vietnam untuk tenaga listrik.

"Tadi Wakil Perdana Menteri Vietnam bilang bahwa mereka butuh batubara yang besar. Ini kesempatan besar bagi BUMN," ucap Dahlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×