Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Posisi rupiah, terutama di pasar non deliverable forwards (NDF), terkulai lemah hari ini (4/9). Pagi tadi, nilai kontrak rupiah di pasar NDF untuk pengantaran satu bulan ke depan melemah hingga 2% menjadi 11.756 per dollar AS. Angka tersebut lebih lemah 5% dibanding posisi rupiah di pasar spot. Bahkan, kontrak NDF rupiah sempat pula tertekan hingga ke level 11.788, yang merupakan level terlemah sejak April 2009 lalu.
Per pukul 13.30 WIB, nilai kontrak rupiah di pasar NDF untuk pengiriman satu bulan ke depan berada di posisi 11.621 per dollar. Sedangkan rupiah di pasar spot berada di posisi 11.404.
Salah satu pemicu pelemahan mata uang garuda ini disebabkan oleh kecemasan pelaku pasar mengenai kemungkinan AS menyerang Suriah. Jika benar terjadi, harga minyak akan terkerek sehingga akan memperburuk defisit neraca perdagangan Indonesia yang sudah menyentuh rekornya.
Sekadar informasi, tadi malam, Presiden AS Barack Obama memenangkan dukungan dari Republik dan Demokrat untuk menyerang Suriah setelah negara tersebut terbukti menggunakan senjata kimia kepada warganya.
"Pelemahan rupiah masih akan terus berlanjut setekah data defisit neraca perdagangan dirilis. Rupiah di pasar NDF merupakan refleksi atas rupiah dari investor asing. Sepertinya, spread antara rupiah di spot dan NDF akan terus melebar dalam jangka pendek," papar Khoon Goh, senipr currency strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News