kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nasihat dari pakar pasar modal untuk para investor di pasar saham


Rabu, 24 Maret 2021 / 22:40 WIB
Nasihat dari pakar pasar modal untuk para investor di pasar saham
ILUSTRASI. Nasihat dari pakar pasar modal untuk para investor di pasar saham


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pakar Keuangan dan Pasar Modal, Budi Frensidy mengatakan, pengetahuan pasar modal yang sebaiknya dikuasai investor bukan hanya untuk saham-saham lapis kedua, tetapi juga untuk semua jenis saham.

Karena apa yang terjadi di saham lapis kedua juga tidak menutup kemungkinan terjadi di saham-saham yang katakanlah kelas menengah ataupun bigcaps, kalau harganya tidak wajar.

"Artinya, saat pelaku pasar kembali ke aspek fundamental, yang tinggi-tinggi itu (harga saham) akan mulai disadari tidak setinggi itu. Hanya sekarang ini yang saya lihat, di bursa kita aspek fundamentalnya dilupakan dulu, semuanya hanya ikut-ikutan dan juga ada faktor dari provokasi digital yang valuasinya berbeda," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (24/3).

Budi percaya, dalam jangka panjang harga saham akan konvergen ke nilanya. Dan menurutnya, bicara nilai tidak akan ke mana-mana, harus berdasarkan laporan keuangan, yakni EPS dan juga dividen. Karena itu, ia memperingatkan bahwa jika investor ikut-ikutan, tidak mengenal saham yang dia beli, siap-siap nanti ada koreksi.

Baca Juga: Sejumlah emiten mampu mencetak profit di tengah pandemi, ini tanggapan analis

Karena yang nantinya memberikan rekomendasi, terkadang mencari alasan untuk membenarkan harga yang tinggi itu. "Kalau saya melihatnya (pengetahuan pasar modal) bukan hanya untuk saham-saham dengan kapitalisasi pasar kecil. Contohnya, beberapa saham2 farmasi/kesehatan juga saya pikir harganya masih terlalu tinggi," terangnya.

Intinya, menurut Budi, mereka yang membeli saham-saham dalam harga tinggi secara fundamental, selama demand nya masih tinggi, dalam artian demand untuk membeli, mungkin harganya tidak jatuh, bahkan bisa naik lagi. Tetapi ada waktunya nanti supply akan lebih banyak daripada demand, itu akan terpelanting dan terperosok harganya.

Bagaimana dengan saham2 IPO yang naik tinggi di awal-awal? Saham-saham IPO secara empiris yang naik di hari-hari pertama, memang ada peranan oleh underwriter. Menurutnya, underwriter menjaga harga bukan hanya dalam waktu dua mingguan, tetapi bisa sampai tiga bulan. Tetapi ketika underwriter tidak punya kewajiban lagi, sahamnya akan mengalami underperform, karena sudah tidak ada yg menjaga lagi. Itu yang terjadi di saham2 IPO.

Ketika ditanya apakah kenaikan harga saham-saham IPO ada campur tangan Underwriter? "Oh iya dong. Underwriter kan namanya penjamin emisi. Mereka ini menjamin bahwa proses pemesanan maupun minat dari investor itu ada, terjual. Dan juga pada waktunya," paparnya.  

Baca Juga: Tips meminimalkan risiko saat berinvestasi atau trading saham

Kalau masalah saham nyangkut. Menurut Budi, yang harus dilakukan oleh investor pemula adalah diversifikasi. Ia bilang jangan hanya menaruh dananya di satu atau dua saham.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×