Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum juga dapat kejelasan mengenai nasib dana investasinya di PT Emco Asset Management (EMCO), investor atau korban terus mengupayakan berbagai cara untuk bisa mendapatkan haknya kembali. Namun, di tengah kondisi tersebut korban juga mencurahkan segala kekesalan dan kesedihannya akibat sebagian dana yang dijadikan tumpuan hidup di masa depan, lenyap tak jelas.
Pada konferensi pers yang digelar investor Rabu (5/2), banyak investor dari berbagai kalangan bercerita mengenai awal mulanya dirinya bisa sampai menginvestasikan dananya di Emco Asset Management. Mulai dari Rita yang sudah cukup teliti memeriksa latar belakang Manajer Investasi (MI) sebelum masuk berinvestasi, hingga Yung yang menanamkan hasil jerih payahnya selama ini untuk pendidikan anaknya di masa mendatang.
Rita menjelaskan, alasannya berani masuk ke EMCO lantaran latar belakang perusahaan yang meyakinkan, di mana perusahaan sudah mendapat izin dari BAPEPAM dan dilindungi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ditambah lagi, terdapat bank-bank besar yang ikut menanamkan asetnya di MI tersebut.
"Saya masuk Agustus 2019, tapi di November 2019 ada kabar kami enggak boleh redeem. Saya masih bertanya-tanya, perusahaan yang dikelola orang terpercaya, tapi kenapa Nilai Aktiva Bersih (NAB) bisa turun drastis?" ungkap Rita di hadapan korban lainnya.
Baca Juga: Investor Emco upayakan cara lain untuk dapatkan perlindungan regulator
Tak hanya itu, Rita juga menyayangkan sikap regulator yang dirasa belum hadir saat ada kejadian seperti ini. Sebagaimana diketahui, MI dikabarkan berpotensi mengalami gagal bayar senilai Rp 2,4 triliun. Ini karena, terjadi penurunan signifikan pada empat produk yang dikelola MI tersebut diantaranya, reksadana Emco yang bermasalah, yaitu Emco Mantap, Emco Growth Fund, Emco Saham Barokah Syariah dan Emco Pesona.