Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini pasar menunggu rapat the Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan besok dan lusa, serta Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RGD BI) yang diselenggarakan besok. Tentunya kedua agenda ini akan menentukan arah pergerakan rupiah.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (18/6) rupiah tutup menguat tipis 0,07% di level Rp 14.362 per dollar Amerika Serikat (AS). Begitu pula dalam kurs tengah BI mata uang Garuda yang tumbuh 0,08% menjadi Rp 14.334 per dollar AS.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri memandang hari ini rupiah menguat tipis di tengah sentimen eksternal dan internal yang sepi. Dia bilang pasar cenderung antisipasi terhadap ekspektasi FOMC dengan probabilitas suka bunga tetap di level 2,25%-2,5%.
Sehingga, RDG BI kemungkinan bakal melakukan aksi sama dengan suku bunga BI7-Day Reserve Repo Rate (BI7-DRR) masih di level 6%. Kata Reny apalagi secara fundamental makro, nampaknya belum bisa melanjutkan ekspektasi pasar pemangkasan BI7-DRR.
Reny menilai yang menjadi perhatian selanjutnya adalah testimoni outlook The Fed dalam RGD selanjutnya seberapa banyak bank sentral itu akan memangkas suku bunga ke depan.
Prediksi Reny, baik The Fed atau BI kemungkinan bisa memangkas suku bunga di periode semester II tahun ini. “Jadi saat ini pasar masih wait and see bank sentral makanya rupiah cenderung bergerak datar,” kata Reny kepada Kontan.co.id, Selasa (18/6).
Untuk perdagangan besok, kata Reny rupiah cenderung bergerak side ways di rentang Rp 14.300-Rp 14.375 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News