kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Nada Hawkish The Fed Menyeret Bursa Asia ke Zona Merah pada Selasa (3/10)


Selasa, 03 Oktober 2023 / 19:02 WIB
Nada Hawkish The Fed Menyeret Bursa Asia ke Zona Merah pada Selasa (3/10)
ILUSTRASI. Indeks saham di Asia sore ini, Selasa (3/10), ditutup turun tajam.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia sore ini, Selasa (3/10), ditutup turun tajam. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang jatuh 1,36% ke level terendah sejak tanggal 28 November 2022. Sementara itu, indeks Nikkei 225 anjlok 1,8%, dan Hang Seng terpangkas 3,12%. Di dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,30% ke level 6.940,88.

Menurut Tim Riset Phillip Sekuritas, Sentimen pasar tertekan oleh komentar hawkish dari sejumlah pejabat tinggi bank sentral Amerika Serikat (AS),  Federal Reserve yang memperkuat pandangan bahwa suku bunga di AS akan tetap tinggi dalam beberapa waktu ke depan untuk membawa inflasi kembali ke target 2%.

Pasar kontrak berjangka memperkirakan 26% peluang suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) dinaikkan di bulan November dan 45% probabilitas FFR dinaikkan di bulan Desember.

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah Jepang atau Japanese Government Bonds (JGB) bertenor 10 tahun turun setelah investor menyaksikan hasil lelang yang lebih baik dari ekspektasi atas JGB dengan tenor yang sama.

Baca Juga: Prediksi IHSG Beserta Rekomendasi Saham Untuk Esok (4/10)

Yield JGB bertenor 10 tahun turun 1,5 basis points (bps) menjadi 0,755% setelah sempat menyentuh level 0,78%, tertinggi sejak September 2013 di awal sesi perdagangan.

Investor juga mencerna keputusan bank sentral Australia untuk mempertahankan suku bunga acuan Cash Rate di 4,10% selama empat bulan beruntun, sesuai dengan ekspektasi pasar.  Meskipun mengakui bahwa data ekonomi terkini sudah konsisten dengan penurunan tingkat inflasi ke kisaran target 2%-3% dalam beberapa periode ke depan, bank sentral Australia memperingatkan bahwa pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mempercepat laju penurunan inflasi.

Bank sentral Australia mencatat bahwa harga barang-barang jadi atau produk fisik memang terus turun, namun harga sejumlah pelayanan atau jasa justru masih merangkak naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×