kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Musim dingin tak dorong harga gas


Kamis, 25 Oktober 2012 / 06:32 WIB
Musim dingin tak dorong harga gas
ILUSTRASI. Kopi nusantara memiliki karakteristik yang berbeda untuk setiap daerahnya.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Prospek harga gas alam tidak mengiringi pergantian musim. Analis memprediksi, gas alam tertahan dalam tren pelemahan, kendati iklim Amerika bagian timur diramalkan akan lebih dingin dalam 6-10 hari mendatang.

Pergerakan harga gas alam lebih dipengaruhi data ekonomi terbaru Eropa. "Banyak data yang dipublikasikan Rabu," ujar Ibrahim, analis komoditas dari Harvest Futures International, kemarin.

Kontrak gas alam untuk pengiriman November 2012, Rabu (24/10) pukul 16.55 WIB, senilai US$ 3,50 per juta british thermal unit (mmbtu). Harga gas alam di bursa Nymex Amerika Serikat (AS) itu, melemah 0,93% dari posisinya di hari terdahulu.

Bob Yawger, Director of Futures Division Mizuho Securities, di New York, masih berharap pergantian musim akan mengubah tren gas. Gas alam, ucap Yawger seperti dikutip Bloomberg, merupakan komoditas primadona di bursa sejak September.

Namun, para trader ragu-ragu mengambil posisi jual sampai musim dingin datang. Weather Derivatives yang berpusat di Belton, Missouri, seperti dikutip Bloomberg, memproyeksi, permintaan gas alam sebagai bahan bakar mesin pemanas akan meningkat 10% di atas tingkat penggunaan normal selama 29 Oktober-2 November.

Prediksi versi Kementerian Energi AS, puncak penggunaan gas alam akan terjadi selama November 2012-Maret 2013. Alasannya, 50% rumah tangga di AS akan menggunakan gas alam sebagai bahan bakar pemanas.

Namun lima analis yang menjadi narasumber survei Bloomberg, memproyeksikan cadangan gas di AS akan meningkat 67 miliar kaki kubik dari posisi per 12 Oktober, yaitu 3,78 triliun kaki kubik.

Pemerintah AS baru merilis data cadangan gas pada Kamis (25/10). "Kenaikan harga sulit terjadi, apabila cadangan gas alam meningkat," ucap Mike Fitzpatrick, Editor Energy Overview Newslatter di New York, dikutip Bloomberg. Proyeksi Kementerian Energi AS, cadangan gas alam mencapai 3,9 triliun kaki kubik pada akhir bulan ini.

Ibrahim menyebut, indikator teknikal memperlihatkan gas alam masih dalam tren penurunan. Bollinger bands 20 memiliki tren positif karena posisi gas alam masih di atas bollinger tengah 60%. Relative strength index (RSI) masih belum menunjukkan arah yang jelas. Sementara, moving average convergence and divergence berada pada posisi 60% ke bawah. Ibrahim pun optimistis, kenaikan gas itu alam, jika ada, sifatnya hanya sementara.

Dia memperkirakan, kenaikan harga gas hanya akan bertahan kurang lebih tiga hari. Dan pekan depan akan kembali terkoreksi. Proyeksi Ibrahim, harga gas alam akan tertahan di kisaran US$ 3,470 hingga US$ 3,562 per mmbtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×