Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
Stevanus berpendapat dengan dibukanya kembali gerai maka profitabilitas emiten ritel ini akan kembali meningkat. Pasca pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada September 2021, LPPF telah membuka 145 toko dari 148 toko. Akibatnya, keuntungan LPPF meningkat di semua level.
Pada Oktober 2021, profitabilitas mulai naik bahkan lebih tinggi selama bulanan meski masih menutup dua toko. Ke depan LPPF akan terus menghasilkan keuntungan lebih tinggi selama tidak ada pengetatan kegiatan sosial kembali.
"Pada tahun 2022, LPPF akan melanjutkan pertumbuhan baru dengan membuka dua toko di tahun 2021 dan 10 toko lagi di tahun 2022," ujar Stevanus. Ini haris dilihat sebagai katalis positif karena jumlah toko telah menurun dari tahun 2019 sebanyak 169 menjadi 137 toko pada saat ini.
Baca Juga: Pendapatan naik dua digit, Matahari Department Store (LPPF) membukukan laba
Stevanus juga memandang positif atas strategi merchandising LPPF yang baru dengan mencoba untuk meminimalisir kesalahan. LPPF punya direktur merchandising yang telah merumuskan strategi di semua kategori. Fokus LPPF kini pada pakaian yang lebih santai dan nyaman. Ini sejalan dengan meningkatnya orang-orang yang tinggal di rumah.
Tim merchandising LPPF mempelajari preferensi konsumen. Untuk memitigasi risiko kesalahan dalam inventarisasi, LPPF melakukan uji coba terhadap
kategori baru di kurang dari 20 toko sebelum diluncurkan secara nasional. Uji coba akan
mempelajari penjualan produk baru dan melihat untuk meminimalkan kesalahan.
Sepanjang tahun ini, hitungan baru UOB Kay Hian pendapatan LPPF bisa mencapai Rp 5,98 triliun dengan laba bersih Rp 541 miliar. Sedangkan pada tahun 2022, pendapatan dan laba bersih LPPF bisa mencapai Rp 7,51 triliun dan Rp 764 miliar.
Stevanus masih memberi rekomendasi BUY saham LPPF dengan target harga Rp 3.900 per saham. Target saham LPPF tersebut dikerek dari sebelumnya Rp 3.400 per saham.
Baca Juga: Akan buyback saham, Matahari Department Store (LPPF) anggarkan dana Rp 500 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News