kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,41   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 831   13,98   1,71%
  • ISSI 214   1,38   0,65%
  • IDX30 424   7,59   1,82%
  • IDXHIDIV20 511   8,76   1,75%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,81   0,66%
  • IDXQ30 141   2,26   1,63%

Moody's pangkas prospek utang Bumi Resources (BUMI) ke level negatif atau B3


Selasa, 19 Februari 2019 / 15:11 WIB
Moody's pangkas prospek utang Bumi Resources (BUMI) ke level negatif atau B3


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pemeringkat Moody's memangkas prospek utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ke level negatif atau B3. Revisi peringkat utang tersebut turun dari sebelumnya yang ditetapkan stabil.

Moody's mengambil langkah tersebut mengacu pada utang obligasi Seri A perusahaan batubara ini. Sedangkan untuk Seri B yang akan jatuh tempo pada 2022 Moody's  memberikan peringkat Caa1.

"Prospek peringkat negatif mencerminkan ekspektasi kami terhadap pembayaran pokok utang BUMI yang menunjukkan tren lebih rendah dari harapan," kata Analis Moody's Maisam Hasnain dalam pernyataan resminya di Singapura, Selasa (19/2).

Sebelumnya, Moody's berharap BUMI bisa membayar beban pokok untuk utang obligasi Seri A dan fasilitas Tranche A sekitar US$ 300 hingga US$ 500 juta di akhir 2019. Mengingat, BUMI telah menyelesaikan tahap restrukturisasi pada Desember 2017.

Namun, saat ini Moody's memperkirakan BUMI akan kesulitan membayar sekitar US$ 220 juta, mengingat harga batubara saat ini bergerak di bawah proyeksi volume penjualan, tantangan belanja modal dan batasan harga domestik.

Peringkat negatif akan terus menghantui BUMI selama emiten tersebut belum mampu meningkatkan kasnya, mengurangi piutang dalam negeri. Bahkan, emiten yang menguasai 90% tambang Arutmin Indonesia diharapkan bisa mulai membayar dividen Juli 2019.

Sementara itu, saldo utang perusahaan itu diperkirakan masih akan meningkat, seiring laju pembayaran pokok utang Tranche A yang melambat. Sedangkan untuk total pembayaran bunga tunai 2019 diperkirakan berkisar US$ 30 hingga US$ 35 juta, ditambah risiko pembayaran pajak di awal lebih dari 51% untuk anak perusahaan di Kalimantan Timur (Kaltim).

Ditambah lagi, pada 31 Januari 2019 BUMI umumkan pembayaran pajak penghasilan KPC sebesar US$ 42 juta dan sekitar US$ 212 juta pada April 2019. Meskipun begitu, BUMI mengklaim bahwa mereka memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pembayaran utangnya hingga akhir Maret 2019.

Karena itu, Moody's berpotensi mengembalikan peringkat BUMI ke level stabil jika perusahaan itu mampu mengurangi utang Seri A hingga US$ 300- US$ 400 juta di akhir 2019. BUMI juga harus bisa menghasilkan uang untuk membayar utang tetap, tidak kesulitan atau menunda pembayaran utang KPC dalam beberapa bulan mendatang.

BUMI juga perlu menghindari risiko gagal memperpanjang lisensi penambangan di KPC dan Arutmin, serta menghindari penyimpangan kepatuhan terhadap ketentuan perjanjian manajemen keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×