Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tepung olahan gandum, PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) meraih kinerja cemerlang pada tahun 2022. Perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 49,69 miliar, di mana pada tahun sebelumnya masih berada di posisi rugi hingga Rp 15,54 miliar.
Direktur Utama Cerestar Indonesia Indra Irawan menyatakan bahwa perolehan laba bersih tersebut mencapai hampir 2,5 kali lipat dari target yang ditetapkan Cerestar Indonesia sebesar Rp 20 miliar.
"Perseroan bisa melewati tahun 2022 yang penuh tantangan dengan kinerja yang gemilang. Tahun 2022 menjadi tahun yang sangat penting, karena merupakan tahun pertama TRGU berada di Bursa Efek Indonesia," ujar Indra dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Rabu (29/3).
TRGU yang juga merupakan dari produsen tepung terigu terbesar ke dua di bawah Cerestar group ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 3,61 triliun pada tahun 2022 atau naik 6% dari semula R p3,42 triliun pada tahun 2021.
Pendapatan Cerestar Indonesia tersebut diperoleh dari hasil penjualan produk tepung terigu untuk konsumsi manusia dengan merek Dragonfly, Falcon, Seagull, dan Bakerstar, serta produk bahan pakan ternak dengan merek Starfish, Manta, dan Elang Biru.
Baca Juga: Cerestar Indonesia (TRGU) Dorong Pengembangan Bisnis UMKM Berbasis Terigu
TRGU mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis di tengah kenaikan laju inflasi dan fluktuasi nilai tukar rupiah di tahun 2022. Di mana, kondisi tersebut turut meningkatkan beban biaya seperti kenaikan beban penjualan dan distribusi, beban keuangan, serta harus menanggung rugi selisih kurs.
Indra bilang, peningkatan pendapatan yang diraih serta keberhasilan langkah efisiensi yang dilakukan telah membuat Cerestar Indonesia berhasil membukukan laba bersih yang signifikan.
"Melalui langkah efisiensi yang dilakukan, TRGU berhasil menurunkan biaya umum dan administrasi dari Rp 167,84 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 117,37 miliar pada tahun 2022," jelasnya.
Pada akhir tahun 2022, total aset Cerestar Indonesia tercatat meningkat signifikan menjadi Rp 3,53 triliun dari posisi akhir tahun 2021 yang sebesar Rp 1,98 triliun. Adapun aset lancar tercatat Rp 2,33 triliun, naik dari Rp 848,89 miliar.
Ekuitas Cerestar Indonesia pada akhir 2022 tercatat sebesar Rp 1,03 triliun, meningkat dari Rp 670,76 miliar pada akhir 2021. Sementara total liabilitas tercatat sebesar Rp 2,50 triliun, meningkat dari Rp 1,31 triliun.
Adapun, liabilitas jangka pendek tercatat Rp 2,41 triliun, naik dari Rp 1,20 triliun.
Pada saat IPO tahun lalu, Cerestar Indonesia berhasil meraih dana segar Rp 315 miliar dimana sebanyak 46,67% telah digunakan untuk membeli mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi anak perusahaan yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) sebesar 600 MT per hari.
Selebihnya, sebanyak 20% telah digunakan untuk membeli tanah di Kawasan Industri Gresik sebagai tambahan fasilitas penunjang HFM, dan 33,33% telah digunakan untuk pembangunan fasilitas gudang dan pengepakan dari anak perusahaan PT Agristar Grain Industry (AGY) yang berlokasi di Cilegon yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada awal kuartal II tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News