kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Modernland Realty (MDLN) akan negosiasi senior notes total US$ 390 juta Jumat ini


Kamis, 24 September 2020 / 23:53 WIB
Modernland Realty (MDLN) akan negosiasi senior notes total US$ 390 juta Jumat ini
ILUSTRASI. Modernland Realty menjadwalkan negosiasi atas dua senior notesnya senilai US$ 390 juta, Jumat (24/9) ini ke para bond holder.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pengembang properti  PT Modernland Realty Tbk (MDLN) menjadwalkan negosiasi dengan para pemegang  dua surat utang global (global bond) senilai total US$ 390 juta.

Dalam pengumuman di Bursa Efek Singapura, Kamis (24/9), emiten properti ini akan melakukan pertemuan dengan para bond holder global pada hari Jumat ini (25/9) lewat konferensi video.

Pertemuan akan dilakukan pada pukul 9.30 pagi waktu Jakarta atau 10.30 pagi waktu Singapura.  Negosiasi ini akan dipimpin oleh Borrelli Walsh dan Milbank LLP, penasihan keuangan serta konsultan hukum internasional.

Baca Juga: Pefindo sematkan peringkat obligasi Modernland Realty (MDLN) jadi CCC

“Agenda pertemuan akan membahas update dan timetable restrukturisasi, serta menjawab pertanyaan para pemegang senior notes,” ujar Presiden Direktur Modernland Realty William Honoris dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Singapura, Kamis (24/9).

Ada dua obligasi dollar atau senior notes yang akan direstrukturisasi perusahaan ini.  Yakni pertama, senior notes 2024 senilai US$ 240 juta yang diterbitkan Modernland Overseas Ltd.

Kedua, senior notes 2021 senilai US$ 150 juta yang diterbitkan JGC Ventures Pte Ltd. Obligasi dollar Amerika Serikat (AS) tersebut sejatinya jatuh tempo pada 30 Agustus lalu.

Namun, Modernland memiliki masa tenggang alias grace period 30 hari.  Ini artinya, tanggal 30 September 2020 adalah batas grace periode itu berakhir.  

Obligasi yang terbit pada 2018 itu memiliki nilai pokok sebesar US$ 150 juta. Obligasi yang akan jatuh tempo pada 30 Agustus 2021 itu menawarkan bunga sebesar 10,75%yang dibayarkan setiap 28 Februari dan 30 Agustus.

Awal September ini, S&P menurunkan peringkat utang atas Guaranteed Senior Notes due 2021 dari CC menjadi D alias default.

Baca Juga: Moody's: Likuiditas Tiga Emiten Properti Ini Diprediksi Melemah Dalam 12 Bulan

Penurunan peringkat ini mencerminkan pandangan S&P bahwa Modernland tidak akan melakukan pembayaran kupon atas Guaranteed Senior Notes due 2021 dalam masa tenggang 30 hari.

Sementara itu, S&P mempertahankan peringkat jangka panjang Modernland di SD alias selective default. Peringkat Guaranteed Senior Notes due 2024 juga dipertahankan di posisi CC karena kegagalan pembayaran hampir pasti.

Adapun, Fitch Ratings,  menurunkan peringkat perusahaan yakni Modernland menjadi C dan sebelumnya CC.

Pemangkasan peringkat menjadi C juga berlaku untuk dua senior notes  MDLN.  Sementara, peringkat recovery obligasi tersebut tetap di level RR4.

Penurunan ini dilakukan menyusul kegagalan perusahaan membayar kupon senior notes 2021 yang jatuh tempo pada 31 Agustus 2020, yang kemudian masuk grace period selama 30 hari.

Baca Juga: Modernland (MDLN) Lewatkan Pembayaran Bunga Obligasi Dollar AS,

Fitch menilai, Modernland tidak memiliki arus kas yang memadai untuk membayarkan kupon kepada para pemegang obligasi.  

Ini membuat MDLN harus kembali bergantung pada pendanaan eksternal untuk melunasi kewajibannya. “Jika belum ada pembayaran setelah masa grace period usai, maka Fitch dapat menurunkan kembali peringkat senior notes menjadi restricted default,” tulis Fitch, baru-baru ini.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), 18 September lalu,  juga menetapkan peringkat SD (selective default) kepada Modernland, yang menandakan obligor gagal dalam melaksanakan satu atau lebih kewajibannya.

Pefindo memberikan peringkat SD untuk periode 17 September 2020 sampai 1 April 2021. Peringkat tersebut diberikan data laporan keuangan per 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019.

"Obligor dengan peringkat SD menandakan obligor gagal membayar satu atau lebih kewajiban finansialnya yang jatuh tempo, baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak diperingkat, tetapi masih melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban lainnya." tulis Salyadi Saputra Direktur Utama Pefindo dalam keterbukaan informasi di BEI (18/9).

Baca Juga: Duh! Pengembang properti dibayangi risiko gagal bayar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×