Reporter: Adisti Dini Indreswari |
JAKARTA. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) menargetkan laba bersih sebesar Rp 1,02 triliun di tahun 2011. Emiten berkode MNCN ini juga menargetkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 6,13 triliun. Pendapatan terbesar diharapkan datang dari iklan.
Dalam rilis persnya hari ini, Selasa (11/1), perusahaan yang bergerak di bidang media tersebut yakin tren pertumbuhan ekonomi yang diestimasikan mencapai 6% tahun ini dapat memicu pertumbuhan belanja iklan hingga 15%.
Selama ini, iklan, khususnya dari stasiun TV memang menjadi penyumbang terbesar pendapatan MNCN. Berdasarkan kinerja keuangan perusahaan per 30 November 2010, iklan dari stasiun TV memberi kontribusi 77% terhadap total pendapatan. Saat ini, 70% total belanja iklan di Indonesia diserap oleh stasiun TV, dan 26% oleh media cetak.
MNC sendiri mengklaim stasiun TV miliknya, RCTI merupakan stasiun TV nomor satu di Indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 25% di minggu terakhir 2010. Dua stasiun TV lain di bawah bendera MNC, MNCTV dan Global TV masing-masing menguasai 10% dan 6% pangsa pemirsa.
Saat ini, MNC telah mendapatkan sejumlah program olahraga yang diharap mampu mendulang rating, seperti Barclays Premier League untuk tiga musim, AFC Asian Cup 2011, AFC Championship League 2011 dan 2012, AFF Championship 2012,
serta Euro Cup 2012 dan 2016.
Selain itu, MNC juga akan tetap mempertahankan program-program yang rating-nya tinggi, seperti sinetron, reality show, komedi situasi, dan acara musik. "Kami akan fokus mengintensifkan program in-house yang akan memberikan marjin yang lebih tinggi," kata Investor Relations, Robert Satya.
Sepanjang Januari hingga November 2010, MNC berhasil mencatatkan laba bersih Rp 646 miliar, atau naik 72% dibanding periode yang sama tahun 2009 yaitu sebesar Rp 375 miliar.
Sedangkan untuk pendapatan konsolidasi, MNC mencatatkan Rp 4,37 triliun, atau naik 36% dibanding periode yang sama tahun 2009 yaitu sebesar Rp 3,21 triliun. Pendorong utamanya adalah pertumbuhan iklan sebesar 41%. Sedangkan content dan Value Added Service (VAS) mengalami pertumbuhan 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News