kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.869   11,00   0,07%
  • IDX 7.300   104,49   1,45%
  • KOMPAS100 1.122   17,86   1,62%
  • LQ45 894   16,75   1,91%
  • ISSI 223   2,01   0,91%
  • IDX30 458   9,04   2,01%
  • IDXHIDIV20 552   12,14   2,25%
  • IDX80 129   1,83   1,44%
  • IDXV30 137   2,53   1,88%
  • IDXQ30 152   3,24   2,18%

MNC Investama (BHIT) targetkan pendapatan dan laba bersih tumbuh 15%-20% tahun ini


Rabu, 16 Juni 2021 / 07:50 WIB
MNC Investama (BHIT) targetkan pendapatan dan laba bersih tumbuh 15%-20% tahun ini


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Investama Tbk (BHIT) akan menggenjot kinerja sepanjang tahun 2021. BHIT mengincar pertumbuhan dan laba bersih sekitar 15%-20% dibandingkan tahun lalu.

Direktur Utama MNC Investama Darma Putra membeberkan sejumlah rencana bisnis yang akan dijalankan perusahaan yang tergabung dalam induk bisnis Media Nusantara Citra (MNC) tersebut. BHIT mengandalkan empat segmen bisnis utama, yakni media, financial services, entertainment hospitality serta e-commerce dan digital.

"Kami perkirakan baik pendapatan maupun laba bersih akan tumbuh sekitar 15%-20% untuk tahun ini," kata Darma dalam public expose yang digelar secara virtual, Selasa (15/6).

Asal tahu saja, pada tahun lalu BHIT membukukan pendapatan bersih Rp 14,79 triliun dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 150,95 miliar.

Baca Juga: MNC Grup dinilai ketiban berkah dari penyelenggaraan EURO 2020

Jika dirinci, pendapatan BHIT tahun lalu disumbangkan oleh segmen bisnis media senilai Rp 11,51 triliun (77,82%), lembaga keuangan sebesar Rp 2,6 triliun (17,57%) dan lainnya sebesar Rp 676,4 miliar.

Dari segmen media, BHIT memiliki PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang bergerak di advertising based media & content serta televisi yang memancarkan siaran gratis serta PT MNC Vision Network Tbk (IPTV) yang berbasis layanan berlangganan.

Menurut Darma, bisnis televisi tahun ini dan beberapa tahun ke depan masih  sangat menjanjikan. Pasalnya, belanja iklan paling besar masih diisi oleh televisi dengan advertising market share hingga 72%.

Terlebih, empat stasiun TV Free to Air MNC Grup yakni RCTI, MNC TV, GTV dan iNews dikalim memiliki audience share prime time hingga 53,7% hingga bulan Mei lalu. Darma bilang, stasiun TV di bawah naungan MNC Grup juga menguasi production market share untuk program regular drama sebanyak 41%.

Dengan 80% konten yang diproduksi sendiri secara in-house, MNC Group pun bisa lebih menjaga perolehan pendapatan. "Karena konten yang kami produksi hampir 80% in-house, jadi punya keleluasaan untuk mem-build advertising ke dalam konten, sehingga bisa menghasilkan high revenue dengan margin yang jauh lebih besar," terang Darma.

Selanjutnya, dari segmen berlangganan yang dikelola oleh IPTV, BHIT memiliki sejumlah produk seperti MNC Vision, K-Vision, MNC Play, Playbox, Vision+ hingga Local Cable Operator (LCO). Darma menyebut, pelanggan dari produk-produk tersebut juga terus mencatatkan pertumbuhan.

Apalagi di tengah gelaran Piala Eropa 2020, Darma optimistis bisa meraup revenue yang signifikan dari turnamen sepakbola antar negara Benua Eropa tersebut. Dengan siaran Piala Eropa, jumlah penonton akan melonjak sehingga bisa mendatangkan lebih banyak pengiklan.

"Pastinya makin banyak yang menonton, pengiklan utama akan masuk juga. Sehingga dengan adanya Euro Cup ini pasti menghasilkan revenue tambahan yang sangat signifikan," sebut Darma.

Baca Juga: Kerjasama dengan MNC Group, Raffi Ahmad kembangkan Movieland Lido Bogor

Selanjutnya, bisnis BHIT juga ditopang oleh MNC financial services yang dikelola oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP). Pada segmen bisnsi ini, Darma menegaskan bahwa pihaknya akan menggenjot digitalisasi dengan Motion Banking sebagai lokomotifnya, yang belum lama ini telah mendapatkan lisensi sebagai bank digital dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Melalui Motion+, MNC akan mengintegrasikan ekosistem layanan finansialnya. Targetnya, dalam 4-5 tahun ke depan MNC bisa menarik lebih dari 30 juta nasabahnya untuk bergabung dalam ekosistem bank digital tersebut.

"Ini akan meningkatkan digital bisnis kita secara luar biasa dan signifikan. Masing-masing unit sudah punya digital services-nya," tambah Darma.

Untuk lini bisnis media dan finansial services, BHIT bakal menganggarkan belanja modal (capital expenditure) sekitar US$ 80 juta. "Untuk media kami prediksi capex yang kami anggarkan sekitar US$ 60 juta. Sedangkan financial services kami anggarkan sekitar US$ 20-an juta untuk meningkatkan kapabilitas dari digital bisnis," jelas Darma.

Baca Juga: EURO 2020 tayang di layar kaca, MNC siapkan berbagai paket berlangganan, ini harganya

Proyek KEK Wisata MNC Lido

Lini bisnis berikutnya yang sedang serius dikembangkan BHIT adalah entertainment hospiltality yang digarap oleh PT MNC Land Tbk (KPIG). Proyek besar yang akan dibangun adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MNC Lido City.

Dari luas sekitar 3.000 hektare (ha), sebanyak 1.040 ha telah mengantongi izin KEK. "Ini pastinya akan membantu kami untuk lebih mudah membangun wilayah ini menjadi kawasan yang sangat diandalkan. Di dalamnya akan sangat banyak yang akan kami kembangkan," sebut Darma.

Di dalam kawasan KEK MNC Lido City tersebut akan dibangun sejumlah proyek seperti MNC World Lido (seluas 112 ha), Golf Course & Country Club (221 ha), Movieland (21 ha), Lido Music & Arts Center (5 ha), dan Lido Lake Resort (4,2 ha). Proyek-proyek tersebut akan dibangun oleh MNC Grup.

Sayangnya, Darma belum mengungkapkan detail investasi yang akan dikucurkan oleh MNC Grup untuk proyek-proyek tersebut. Yang pasti, selain proyek di atas, BHIT  juga mengundang investor untuk membangun KEK MNC Lido City tersebut.

Menurut Darma, sudah banyak investor yang berdatangan untuk membahas kerjasama. Investor tersebut datang dari berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, Eropa, Timur Tengah dan sejumlah negara lainnya.

Tak hanya untuk mengembangan proyek properti dan hospitality, KEK MNC Lido City juga bakal membangun techno park dan data center. "Kami mengajak investor dari negara lain, misalnya untuk membangun data center sudah banyak sekali yang datang. Ada investor dari Korea dan middle east mengajak kerjasama untuk membangun data center di MNC Lido," imbuh Darma.

Selanjutnya: Dua emiten media ini masuk dalam konglomerasi, berikut rekomendasi sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×