kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

MMI masih mengandalkan reksadana saham


Senin, 11 Agustus 2014 / 16:01 WIB
MMI masih mengandalkan reksadana saham
ILUSTRASI. Pahami pengertian efek rumah kaca, proses terjadi dan dampak yang ditimbulkan


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) menargetkan bisa mencatatkan dana kelolaan hingga Rp 26 triliun sampai akhir tahun. Hingga Juli 2014 dana kelolaan anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ini sudah sebesar Rp 23,7 triliun.

Wendy Isnandar, Direktur MMI mengatakan, pihaknya masih akan mengandalkan reksadana saham sebagai salah satu pendongkrak dana kelolaan.

"Sekarang, porsi reksadana saham sekitar 34%, targetnya akhir tahun bisa mencapai 40%," ujarnya, Senin (11/8).

MMI ingin meningkatkan asset under management (AUM) sejumlah produk reksadana saham . Diantaranya, adalah produk Reksa Dana Mandiri Investa Equity Dynamo Factor (DYNAMO) dan Reksa Dana Mandiri Investa Ekuitas Syariah (MIES).

Kedua reksadana ini sebenarnya sudah diterbitkan akhir tahun lalu. Namun, hingga saat ini dana kelolaan masih minim. Wendy bilang, total AUM masing-masing produk itu hanya Rp 30 miliar. Oleh karena itu, pihaknya menggandeng induk usaha yakni Bank Mandiri, untuk menjual produk-produk tersebut.

Dengan adanya kerjasama tersebut Wendy berharap bisa menjaring dana kelolaan hingga Rp 300 miliar. Angka ini termasuk satu lagi produk reksadana pendapatan tetap, Reksa Dana Mandiri Investa Obligasi Selaras (SELARAS) yang waktu penerbitannya sama seperti DYNAMO dan MIES.

Alasan MMI masih mengandalkan reksadana saham untuk menebalkan dana kelolaan adalah pasar saham masih ada potensi untuk bullish. Hal ini lantaran adanya sentimen positif dari terpilihnya pemerintahan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×