kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Mitratel dikabarkan bakal mengincar US$ 1 miliar lewat IPO, berikut pendapat analis


Kamis, 15 April 2021 / 07:15 WIB
Mitratel dikabarkan bakal mengincar US$ 1 miliar lewat IPO, berikut pendapat analis


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) di bidang menara telekomunikasi berencana melaksanakan initial public offering (IPO) pada akhir tahun ini. Mengutip Bloomberg, Rabu (14/4), sumber yang mengetahui IPO Mitratel mengatakan, dana segar yang berencana dikumpulkan melalui IPO ini adalah sekitar US$ 1 miliar.

Menurut sumber tersebut, IPO ini dapat menjadi yang terbesar di Indonesia selama lebih dari satu dekade. Sebagaimana diketahui, IPO dengan nilai emisi terbesar sebelumnya dilakukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) pada 2010 dengan perolehan dana segar sebesar US$ 696 juta.

Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, Mitratel telah meminta proposal penawaran saham di Jakarta dan akan segera memilih penasihat. "Diskusi masih dalam tahap awal dan detail penawaran masih bisa berubah," ungkap sumber tersebut.

Masih mengutip Bloomberg, Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Ardiansyah mengatakan, pihak memang berencana melaksanakan IPO Mitratel sekitar akhir tahun 2021. "Proses persiapan sedang dilakukan," kata Ririek. Sayangnya, dia enggan memberikan informasi lebih lanjut dan mengatakan bahwa detailnya akan diumumkan pada waktunya.

Baca Juga: Hadapi persaingan era 5G, Mitratel akan siapkan infrastruktur jaringan berkualitas

Analis Samuel Sekuritas Yosua Zisokhi menilai, jika memang Mitratel benar-benar akan IPO dengan nilai emisi sekitar US$ 1 miliar, maka hal tersebut tentu akan menarik perhatian dari para investor. "Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir, cukup jarang ditemui IPO saham-saham dengan nilai jumbo," kata Yosua saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (14/4).

Meskipun begitu, Yosua belum bisa menilai lebih jauh terkait kelayakan nilai emisi IPO Mitratel ini karena belum ada informasi resmi perihal IPO tersebut. Mulai dari jumlah saham yang dilepas ke publik, harga penawarannya, valuasi sahamnya, dan lain-lain.

Menurut Yosua, terpenuhi atau tidaknya dana segar yang diincar dari IPO akan tergantung oleh jumlah dan valuasi saham yang ditawarkan. "Sebesar atau serendah apapun jumlah nilai IPO yang ditawarkan, belum tentu bisa dibilang mahal atau murah. Harus dilihat valuasinya," ucap Yosua.

Baca Juga: Industri telekomunikasi diwarnai aksi jual beli menara, simak prospek sahamnya

Untuk menilai murah atau mahalnya suatu saham menara telekomunikasi, investor dapat menggunakan pendekatan EV/EBITDA. Investor perlu membandingkan rasio EV/EBITDA calon emiten dengan emiten menara lain yang sahamnya sudah tercatat di Indonesia maupun regional Asia Tenggara.

"Jika rasio EV/EBITDA calon emiten tersebut di bawah atau mendekati rata-rata industri, maka valuasi sahamnya bisa dikatakan murah atau wajar sehingga nilai emisinya cukup masuk akal," jelas Yosua. Menurut dia, rata-rata EV/EBITDA industri menara telekomunikasi saat ini adalah sebesar 10 kali-13 kali

Lebih lanjut, menurut Yosua, investor juga harus memantau kinerja manajemen calon emiten tersebut beserta rasio keuangan, terutama rasio utangnya. Investor juga perlu mempelajari prospek usaha perusahaan tersebut ke depannya.

Baca Juga: Kinerja Telkom (TLKM) akan diuntungkan seiring kebutuhan data jaringan 4G yang tinggi

Analis Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya menambahkan, dalam menentukan nilai emisi IPO, perusahaan juga memperhitungkan minat publik pada saham tersebut. Ia menilai, wacana IPO Mitratel sudah bergulir dari beberapa waktu lalu sehingga sudah menarik minat investor.

"Kalau dilihat secara bisnis, Mitratel cukup menarik ya. Apalagi didukung dengan induknya, yakni Telkom yang memang secara fundamental pun cukup baik," ucap Anissa.

Saat ini, Mitratel mengelola lebih dari 16.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Bisnis inti Mitratel terdiri dari pembangunan menara dan pengelolaan layanan menara berupa kolokasi dan reseller.

Baca Juga: Miliki 6.050 menara, Mitratel kian percaya diri di industri telekomunikasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×