Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) mengumumkan kinerja positif sepanjang tahun 2017 dan di kuartal pertama tahun 2018.
Mengutip keterangan resmi perusahaan, emiten yang bergerak di bisnis distribusi pulsa untuk kluster Jawa, Bali dan Sumatera ini menutup tahun 2017 dengan peningkatan laba bersih sebesar 1.550,47% menjadi Rp 37,92 miliar.
Sementara itu, sepanjang kuartal I-2018, laba bersih MKNT tercatat sebesar Rp 8,87 miliar, meningkat sebesar 12,59% dibanding kuartal I-2017
Kenaikan laba bersih Perseroan berasal dari kontribusi penjualan pulsa yang naik signifikan. Berdasarkan laporan konsolidasi yang dirilis Perseroan, penjualan pulsa ke pihak tertentu mencapai Rp 513,56 miliar dari total penjualan pulsa pada kuartal I-2018 yang mencapai Rp 1,52 triliun.
Sebelumnya, sepanjang tahun 2017, MKNT mencatatkan penjualan pulsa ke pihak tertentu sebesar Rp 1,93 triliun dari total penjualan sebesar Rp 6,3 triliun.
“Tahun ini kami mencatatkan penjualan yang cukup besar di kuartal pertama 2018. Hal ini menujukkan tingginya permintaan pelanggan atas produk telekomunikasi. Dari sini kami menilai, perlu adanya penguatan kapasitas internal dari MKNT untuk memenuhi permintaan pasar, sekaligus mempermudah mitra kami mengakses produk yang sesuai,” tutur Direktur Utama MKNT, Jefri Junaedi, dalam keterangan resmi perusahaan, Senin (7/5).
Sebagai distributor utama produk telekomunikasi Telkomsel, penjualan terbesar MKNT saat ini masih fokus pada bisnis pulsa isi ulang dengan kontribusi terhadap laba bersih perusahaan mencapai 95%.
Merespon hal tersebut, Jefri menyatakan komitmen MKNT untuk terus menggenjot penguatan infrastruktur dan kapabilitas perusahaan dalam melayani konsumen, khususnya di daerah.
“Salah satu upaya kami untuk melayani permintaan pelanggan adalah dengan mempermudah mitra-mitra pengecer untuk mengakses produk-produk telekomunikasi dari MKNT. Saat ini Perseroan tengah menjalankan transisi menuju ekosistem digital di internal perusahaan guna mendukung proses distribusi yang lebih fokus dan efisien untuk pasar. Salah satunya adalah menyediakan akses ke permodalan lewat penjajakan kerja sama dengan perusahaan fintech P2P lending,” terang Jefri dalam keterangan resmi
Melalui mekanisme kerja sama ini, Jefri berharap pihaknya mampu mendukung mitra-mitra pengecer untuk mengakses fasilitas pinjaman modal usaha yang lebih mudah untuk meningkatkan modal belanja pulsa dan produk telekomunikasi lainnya.
Menurutnya, semakin banyak usaha mikro yang terbantu, maka semakin banyak peluang ekspansi perusahaan mendapatkan mitra.
“Dengan adanya pinjaman ini, outlet bisa mengajukan pinjaman untuk menambah modal belanja pulsa. Jadi volume pulsa yang mereka jual akan lebih besar dan secara langsung akan meningkatkan revenue Perseroan,” katanya.
Fasilitas pinjaman ini, tambah Jefri, akan diberikan kepada mitra outlet dalam bentuk top up saldo sebanyak yang mereka perlukan. Saat ini, Perseroan masih mengkaji model kerjasama ini untuk selanjutnya supaya bisa diakses oleh seluruh mitra. Total mitra yang sudah tecatat menikmati fasilitas pinjaman ini sebanyak 6.500 mitra.
“Jumlah mitra yang menggunakan fasilitas pinjaman ini kita harapkan akan terus bertambah ke depannya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News