kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

MIRA sebaiknya lepas APEX


Senin, 06 September 2010 / 05:38 WIB
MIRA sebaiknya lepas APEX


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) lebih baik melepaskan kepemilikannya atas PT Apexindo Pratama (APEX) untuk mengurangi beban keuangannya. Hal itu diungkapkan Analis AM Capital Janson Nasriel.

Selain karena kondisi keuangan MIRA yang carut marut, prospek bisnis pengeboran minyak minyak dan gas yang saat ini dilakoni APEX pun tidak terlalu baik.
"Pengeboran minyak dan gas itu membutuhkan capex yang besar, minimal US$ 500 juta-US$ 1 miliar per tahun, MIRA mana bisa memenuhi itu," paparnya.

Seperti diketahui, pembelian APEX dari Medco Energi International (MEDC) dan Encore International hingga kini belum selesai. Menurut Janson, hal itu kian membebani keuangan perusahaan yang sebelumnya bergerak di bidang transportasi dan jasa angkutan tersebut.

Besarnya biaya akusisi tersebut mencapai Rp 6 triliun Rp 6,5 triliun. Dana tersebut diperoleh dari pinjaman luar negeri senilai US$ 542,07 juta dengan bunga 18% setahun. Akuisis itu terjadi dua tahun silam.

Saat ini, perusahaan kecil itu mengandalkan pendapatan dari APEX yang peformanya memang paling kinclong diantara yang lain. Namun, Janson berpendapat, bagi perusahaan yang baru masuk ke lini bisnis tersebut, sangat riskan, terlebih dari sisi finansial tidak kuat. Ditambah kinerja APEX di semester I 2010 kemarin pun tidak terlalu gemilang.

Oleh karena itu, lanjut dia, tidak ada pilihan lain selain melepas APEX. Data keuangan mira menyebutkan, pada paruh pertama 2010, pendapatan dari jasa pengeboran hanya Rp 941,8 miliar, turun daripada periode sama 2009 senilai Rp 1,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×