Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Koreksi harga minyak mentah dunia masih terus berlanjut karena masih belum didapatnya sinyal kerja sama antara Rusia dan Arab Saudi sebagai perwakilan OPEC pada pertemuan membahas output freeze akhir bulan nanti.
Mengutip Bloomberg, Senin (5/9) pukul 13.27 WIB harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman Oktober 2016 di New York Mercantile Exchange turun 0,11% di level US$ 44,39 per barel dibanding hari sebelumnya.
Tekanan bagi harga minyak WTI datang setelah Wakil Pangeran Arab dan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang telah bertemu di China namun belum memberikan detail dan kepastian akan bekerjasama mengatasi masalah pasokan minyak mentah. Walau memang keduanya telah sepakat untuk berupaya bersama dalam mengembalikan stabilitas harga minyak mentah global.
Sebelumnya Putin mengatakan bahwa para produsen menyadari Iran harus dibiarkan untuk meningkatkan produksinya mengingat pencabutan sanksi internasional Iran baru saja diberikan beberapa waktu lalu.
Nantinya rencana lebih jelas mengenai kesepakatan yang akan ditawarkan baru akan disampaikan Putin setelah bertemu dengan Pangeran Mohammed Bin Salman.
Sebagai gambaran produksi OPEC Agustus 2016 kembali mencetak rekornya dengan menyentuh level tertingginya yakni 33,69 juta barel per hari.
“Pada tahap seperti sekarang mungkin pasar hanya menyoroti fakta dan sinyal kemungkinan kesepakatan terjadi sebelum kembali merespon sentimen yang ada di pasar. Mungkin akan ada banyak pernyataan mengenai hal itu tapi belum ada katalis yang kuat untuk menopang kepastian kesepakatan di Aljazair nanti,” terang Ric Spooner, chief Market Analyst CMC Markets seperti dikutip dari Bloomberg.