Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SYDNEY. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pagi ini (10/10) bergerak mendekati level terendah dalam tiga pekan terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 07.52 waktu Singapura, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran November berada di posisi US$ 101,54 per barel di New York Mercantile Exchange. Kemarin, harga kontrak minyak turun 1,8% menjadi 101,61 per barel, yang merupakan level terendah sejak 3 Juli lalu.
Penurunan harga minyak disinyalir akibat data pemerintah AS yang menunjukkan adanya peningkatan terbesar pada cadangan minyak dalam setahun terakhir. Asal tahu saja, berdasarkan data US Energy Information Administration, suplai minyak AS pada pekan lalu naik sebanyak 6,8 juta barel. Angka ini lebih tinggi 4 kali lipat dibanding estimasi sejumlah analis yang disurvei Bloomberg.
"Adanya laporan suplai minyak menyebabkan pergerakan harga minyak menjadi bearish. Faktor ini akan menahan laju harga minyak jika pemerintah AS mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang mereka," jelas Gordon Kwan, regional Head of oil and gas research Nomura Holdings Inc di Hong Kong.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November turun 2% menjadi US$ 109,06 per barel di ICE Futures Europe exchange. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 5 Juli lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News