kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Minyak WTI nangkring ke level US$ 53,70 per barel


Rabu, 12 April 2017 / 16:44 WIB
Minyak WTI nangkring ke level US$ 53,70 per barel


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Reli harga minyak mentah WTI masih terus berlanjut bahkan sudah memasuki hari ketujuh.

Mengutip Bloomberg, Rabu (12/4) pukul 15.02 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Mei 2017 di New York Mercantile Exchange melesat 0,56% ke level US$ 53,70 per barel dibanding hari sebelumnya. Bahkan dalam sepekan terakhir harga sudah melambung 4,98%.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures menuturkan ada beberapa faktor secara fundamental yang menopang kenaikan harga minyak WTI saat ini.

Pertama, kenaikan harga datang dari rencana Arab Saudi untuk melobi anggota OPEC dan negara produsen lainnya mendukung program pemangkasan produksi hingga akhir tahun 2017 mendatang. Langkah ini diharapkan bisa menjadi penyokong tren bullish minyak WTI secara berkelanjutan sepanjang tahun.

Langkah OPEC ini disambut oleh Kuwait secara positif, selain juga menunggu kabar dari Iran, Irak, dan Rusia. Kepastian mengenai hal ini akan diputuskan dalam rapat OPEC pada 25 Mei 2017 mendatang di Wina, Austria.

Selain mengajak para produsen lainnya, anggota OPEC berencana untuk melanjutkan program pemangkasan produksi ini hingga akhir tahun.

“Tentu ini menimbulkan harapan yang besar di pasar walau selama belum ada keputusan konkret tren pergerakan harga belum akan menembus level US$ 55 per barel,” tutur Deddy.

Katalis positif lainnya juga datang dari laporan produksi Arab Saudi Maret 2017 yang berada di bawah level 10 juta barel per hari.

Faktor kedua yang mendukung harga adalah laporan American Petroleum Institute bahwa pasokan minyak mentah mingguan AS turun 1,3 juta barel pekan lalu. Dengan dugaan pada Rabu (12/4) malam laporan pasokan Energy Information Administration (EIA) pun ikut turun sekitar 700.000 barel menjadikan stok minyak mingguan AS berada di kisaran 534.000 barel dari sebelumnya 1,5 juta barel.

Hal ini lantas mengarahkan Deddy pada perkiraan harga minyak mentah WTI berpotensi jaga kenaikan pada Kamis (13/4). "Hanya perlu mewaspadai koreksi teknikal kalau akibat kenaikan yang sudah signifikan," ungkap Deddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×