kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.059   74,66   1,07%
  • KOMPAS100 1.056   15,52   1,49%
  • LQ45 830   12,90   1,58%
  • ISSI 213   1,03   0,49%
  • IDX30 423   7,36   1,77%
  • IDXHIDIV20 510   7,89   1,57%
  • IDX80 120   1,78   1,50%
  • IDXV30 125   0,71   0,57%
  • IDXQ30 141   2,12   1,52%

Harga minyak terperangkap di US$ 50 - US$ 55/barel


Senin, 10 April 2017 / 21:40 WIB
Harga minyak terperangkap di US$ 50 - US$ 55/barel


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Sentimen penggerak harga minyak akan terus tarik menarik. Pembatasan produksi minyak OPEC mendukung tren penguatan harga. Namun kenaikan produksi AS menjadi beban bagi laju minyak.

Mengutip Bloomberg, Senin (10/4) pukul 19.26 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 1,26% ke level US$ 52,9 per barel dibanding sehari sebelumnya.

Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, sentimen positif yang mengangkat harga minyak saat ini adalah rencana OPEC untuk memperpanjang pembatasan produksi hingga semester kedua 2017. Dalam jangka pendek, minyak juga mendapat dukungan dari serangan misil Amerika Serikat (AS) ke wilayah Suriah.

Baker Hughes Inc pekan lalu merilis rig pengeboran AS bertambah dalam 12 minggu beruntun menjadi 672 rig atau level tertinggi sejak Agustus 2015. Di saat yang sama, biro konsultan Wood Mackenzie memperkirakan ekspor minyak mentah AS tahun ini akan mencapai 1 juta barel per hari atau lebih tinggi dari sebelumnya 798.000 barel per hari. 

"Bila produksi AS diimbangi dengan pertumbuhan ekspor, saya perkirakan harga masih akan bertahan di atas US$ 50 per barel," papar Deddy.

Deddy memperkirakan sentimen penggerak harga minyak akan cenderung tarik - menarik antara pembatasan produksi OPEC dengan kenaikan produksi AS. Namun, AS juga memiliki kepentingan untuk menjaga harga minyak stabil mengingat harga ekonomis bagi produksi minyak AS di kisaran US$ 40 per barel.

Untuk itu, Deddy memprediksi harga minyak akan terus bergerak di kisaran US$ 50 - US$ 55 per barel hingga akhir tahun.

Dalam sepekan ini, harga minyak akan menanti sejumlah data produksi. Menurut Deddy, rilis cadangan minyak mingguan AS dari Energy Information Administration (EIA) akan menjadi salah satu penggerak harga pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×