Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SYDNEY. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati level terendahnya dalam enam tahun terakhir pada transaksi perdagangan hari ini (29/1). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 12.32 waktu Sydney, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Maret berada di posisi US$ 44,43 per barel di New York Mercantile Exchange atau turun 2 sen.
Pada Rabu (28/1) kemarin, harga kontrak yang sama tergerus US$ 1,78 menjadi US$ 44,45 sebarel. Ini merupakan posisi terendahnya sejak Maret 2009.
Penurunan harga minyak terjadi setelah data yang dirilis pemerintah AS menunjukkan terjadinya lompatan pada cadangan minyak. Berdasarkan data Energy Information Administration, cadangan minyak AS naik sebesar 8,87 juta barel menjadi 406,7 juta barel pada pekan lalu. Angka tersebut merupakan rekor terbesar sejak Agustus 1982.
Di sisi lain, Jadwa Investment Co yang berbasis di Riyadh mengatakan, Arab Saudi akan terus menahan tingkat produksi minyak mereka agar tetap tinggi untuk mempertahankan market share. Di saat yang sama, Organization of Petroleum Exporting Countries masih menolak untuk memangkas produksi.
"Sekali lagi, ini permasalahan suplai. Pasar masih terlihat lemah. Jika kita berhasil bergerak ke level US$ 45, maka harga minyak berpotensi mendaptkan pondasi," jelas Jonathan Barratt, the Chief Investment Officer Ayers Alliance Securities di Sydney.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Maret naik 13 sen atau 0,3% menjadi US$ 48,60 per barel di ICE Futures Europe Exchange, London.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News