Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
SYDNEY. Minyak turun untuk hari kedua di tengah meningkatnya spekulasi pada aktivitas pengeboran Amerika Serikat (AS) yang akan mendorong output dan mengurangi efek dari pengurangan pasokan oleh OPEC dan produsen lainnya demi menyeimbangkan pasar.
Mengutip Bloomberg, Senin (30/1), minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret turun 22 sen ke level US$ 52,95 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 10:49 pagi waktu Sydney. Total volume perdagangan sekitar 34 % di bawah 100-hari rata-rata.
Sedangkan, minyak Brent untuk pengiriman Maret merosot 26 sen atau 0,5 %, ke level US$ 55,26 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Baker Hughes Inc mengutarakan aktivitas pengeboran minyak mentah AS naik pada pekan sebesar 15 hingga 566, yang terbesar sejak November 2015. Produksi minyak mentah Amerika berada di level tertinggi sejak April, data pemerintah menunjukkan. Di sisi lain, pasokan minyak dari OPEC yang menurun pada bulan ini, menurut tanker-tracker Petro-Logistics SA.
Harga minyak telah berada di atas US$ 50 per barel dipicu Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan negara-negara termasuk Rusia sepakat untuk memangkas pasokannya untuk mengurangi persediaan global yang berlebihan. Badan Energi Internasional mengatakan kenaikan harga akan memacu output AS dan pengebor menambahkan jumlah rig.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News