Minyak tersungkur lebih dari 1 % gara-gara stok AS

Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga minyak mentah WTI masih terus merosot turun. Kali ini penurunan terjadi akibat data industri stok minyak AS mingguan masih akan naik. Penurunan terjadi sembari menanti rilis data resmi dari Energy Information Administration (EIA) nanti malam.

Mengutip Bloomberg, Rabu (24/8) pukul 15.12 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Oktober 2016 di New York Mercantile Exchange tersungkur 1,79% di level 47,22 per barel dibanding hari sebelumnya.

American Petroleum Institute mencatatkan pekan lalu stok minyak AS naik 4,46 juta barel. Ini membuat stok minyak industri menyentuh level tertingginya dalam 30 tahun terakhir. Imbasnya tentu negatif pada pergerakan harga.

Meski data resmi milik EIA yang akan rilis nanti malam diduga akan mencatatkan penurunan stok sebesar 500.000 barel. Hanya saja jika benar dirilis di angka tersebut, penurunan stok mingguannya akan menyempit karena di pekan sebelumnya mencapai 2,5 juta barel.

“Stok minyak AS masih tinggi dan musim mengemudi yang selalu terjadi di musim panas AS akan segera berakhir, artinya akan terjadi penurunan permintaan yang membuat banjir pasokan tidak terhindarkan,” kata David Lennox, Resources Analyst Fat Prophets seperti dikutip dari Bloomberg.

Hanya saja memang masih ada katalis positif di pasar yang bisa mengangkat harga minyak. Salah satunya dengan sinyal positif dari kabar yang beredar bahwa Iran bersedia bergabung dengan rencana output freeze yang diinisiasi Arab Saudi.

Hanya saja dari sumber resmi Kementerian Minyak Iran mengatakan kepastian akan ikutnya Iran dalam pertemuan di Aljazair September 2016 nanti baru akan disampaikan secara resmi sehari sebelum pertemuan berlangsung.

Ini kembali membuat pasar was-was akan segala kemungkinan yang bisa terjadi. Beban juga masih ditambah dengan catatan stok minyak di Cushing, Oklahoma, pelabuhan pengiriman minyak terbesar AS yang naik sebanyak 471.000 barel pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News