kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Minyak tergerus setelah yield obligasi Italia mencetak rekor


Kamis, 10 November 2011 / 06:59 WIB
Minyak tergerus setelah yield obligasi Italia mencetak rekor
Netflix merilis trailer serial Death to 2020, segera tayang menjelang akhir tahun dan dibintangi aktor dan aktris populer.


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

SYDNEY. Minyak diperdagangkan mendekati level terendah dua hari di New York. Pelemahan harga minyak tersulut oleh spekulasi bakal surutnya permintaan bahan bakar di saat Eropa sedang berjuang meredam krisis utang.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman Desember tergelincir 10 sen ke level US$ 95,64 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, pada pukul 10.28 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama jatuh 1,1% ke posisi US$ 95,74. Itu level penyelesaian terendah sejak 7 November.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Desember turun 2,3% menjadi US$ 112,31 per barel di bursa ICE Futures Europe, kemarin.

Pasar cemas krisis di Eropa bakal menggerus permintaan minyak. Kekhawatiran itu mencuat setelah yield obligasi Italia menembus di atas 7%, yang merupakan rekor tertinggi sejak Uni Eropa berdiri pada 1999. Kondisi ini bisa memicu Yunani, Irlandia dan Portugal mencari dana talangan.

Seorang anggota parlemen senior mengatakan partai Kanselir Jerman Angela Merkel, Christian Democratic Union, kemungkinan mengambil langkah yang memungkinkan negara ini keluar dari zona Euro.

Sebelumnya, di awal perdagangan, minyak sempat naik ke level tertinggi tiga bulan, setelah Departemen Energi AS melaporkan penurunan tak terduga stok minyak mentah. Persediaan turun 1,37 juta barel per pekan lalu. Padahal, survei memprediksi pasokan akan naik 500.000 barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×