Sumber: Antara,AFP | Editor: Yudho Winarto
NEW YORK. Minyak berbalik naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena para pedagang mengharapkan penurunan dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) akan membantu mengurangi kelebihan pasokan global yang telah berjalan lama membebani pasar.
Minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, naik US$ 1,06 ke level US$ 37,87 per barel di New York Mercantile Exchange, membalikkan banyak kerugian pada Senin (28/12).
Di London, minyak jenis mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, patokan minyak mentah Eropa, berakhir naik US$ 1,17 menjadi menetap di level US$ 37,79 per barel.
"Para analis memperkirakan akan melihat penurunan lagi dalam laporan persediaan mingguan AS," kata Oliver Sloup dari iiTrader.com.
American Petroleum Institute merilis laporan persediaannya pada Selasa sore dan laporan Departemen Energi AS (DoE) yang diamati lebih cermat akan dirilis pada Rabu.
Selain itu, Sloup mengatakan, ada beberapa pembenahan sebelum akhir tahun ketika para investor mengatur portofolio mereka untuk membatasi paparan terhadap risiko spekulasi terlalu banyak karena penurunan harga.
DoE pekan lalu mengumumkan penurunan yang tak terduga dalam stok minyak mentah komersial AS, sebesar 5,9 juta barel, yang sempat mendorong harga lebih tinggi.
Pada Rabu, DoE diperkirakan melaporkan persediaan minyak mentah turun 2,5 juta barel untuk pekan yang berakhir 25 Desember, menurut survei para analis oleh Bloomberg News.
Analis Citi Futures Tim Evans menyatakan bahwa cuaca dapat berubah dalam mendukung pasar. "Harga minyak berjangka bangkit kembali dari pelemahan Senin, karena prospek suhu dingin Januari di Eropa dan AS membantu mengangkat harga minyak pemanas dan minyak gas di kedua sisi Atlantik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News