Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Kenaikan harga kontrak minyak dunia pagi ini (28/12) tertahan. Kendati demikian, harga minyak masih mendekati level tertinggi dalam tiga pekan terakhir.
Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Februari turun sebesar 28 sen menjadi US$ 37,82 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 11.11 waktu Singapura, harga kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 37,87 sebarel.
Pada Kamis (24/12), harga minyak WTI naik 1,6% menjadi US$ 38,10 per troy ounce. Ini merupakan posisi tertingginya sejak 4 Desember lalu.
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pergerakan harga minyak. Salah satunya, upaya meningkatkan ekspor minyak oleh Iran pasca dicabutnya sanksi internasional.
Mengutip berita dari IRNA, prioritas Iran saat ini adalah mengingkatkan pengiriman minyak ke luar negeri seperti level pengiriman sebelum sanksi diberlakukan. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh.
"Jika Iran menambah produksi minyak seperti rencananya kepada pasar minyak yang suplainya sudah melimpah, maka hanya ada sedikit harapan pasar minyak akan pulih pada paruh pertama tahun depan," papar Hong Sung Ki, senior commodities analyst Samsung Futures Inc.
Dia juga bilang, ambisi ekspor Iran akan semakin menyeret penurunan harga minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News